Dutaislam.com - Dulu saya punya seorang kawan yang agak kemayu. Ceria, ramai dan selalu ada saja bahan yang bisa dijadikan joke olehnya. Kendati mengaku suka pada perempuan, beberapa kali dia terpergok tengah fokus memandangi cowok.
Belakangan dia mengaku kalau agak "suka" dengan sejenis. Jika boleh jujur, sebenarnya risih punya kawan yang "setengah jadi" seperti dia. Tapi boleh diuji, kawan yang seperti ini biasanya justru paling mudah dimintai pertolongan.
Setelah sekian lama tak bersua, tiba-tiba dia mengirim pesan lewat aplikasi instant messanger saat saya asik menikmati segelas kopi.
Baca: Duhai Sahabatku, Sudahkah Kita Berhijrah dengan Benar?
"Wooi brader apa kabar? Masih Inget gue gak? ** anak ** "
Saya langsung ingat sosoknya. Tak butuh waktu lama, kami sudah chat seperti sering bertemu saja. Di tengah chat, saya berseloroh soal jodoh. Mungkin lantaran enggan menanggapi tema tersebut, dia langsung membalas begini:
"Sekarang gue udah hijrah".
Woooow, langsung terbayang wajahnya yang putih bulat telur berhiaskan jenggot dengan sedikit tanda di dahi.
"Wiiiih Mantap! Sekarang sering ikut kajian dong," ujarku menanggapi statemennya.
"Enggak ikut kajiannya. Ubah penampilan dulu lah," balasnya.
Baca: Aneh, Ngaku Hijrah Tapi Akhlaknya Tercela
Semakin yakin, dia sekarang telah berpenampilan ala muslim urban yang berjenggot, bercelana joger, dengan atasan berkerah shanghai yang oleh mereka disebut baju taqwa.
"Iya gak papa, pelan-pelan aja, nanti juga ikut. Sekarang jenggotan dong lu yah?" Tanyaku sambil menyemangati.
"Jenggot apaan? Sekarang gue berhijab".
Spontan langsung kulihat foto profilnya. Benar. Dia sudah hijrah, sekarang telah berhijab. Tiba-tiba kopi jadi terasa seperti air mawar botolan. [dutaislam.com/ab]
Keterangan:
Saya, dalam cerita di atas sengaja disamarkan oleh redaksi Duta Islam demi menjaga privasinya.
