![]() |
Seorang pemuda memakai kaos 'punk hijrah' menggunakan topi tauhid khas HTI. (Foto: istimewa) |
Anarko-Sindikalisme merupakan cabang dari anarkisme yang berkonsentrasi kepada pergerakan buruh. Anarko-Sindikalis berpendapat bahwa serikat buruh merupakan kekuatan yang potensial untuk menuju kepada revolusi sosial, menggantikan kapitalisme dan negara dengan tatanan masyarakat baru yang mandiri dan demokratis oleh kelas pekerja.
Anarcho Sindikat ini menurut Ayik mempunyai kesamaan ideologi dengan kelompok anak punk. Ayik kemudian menyebutkan fakta bahwa di Bandung ada beberapa kelompok punk yang ngaji dengan HTI.
"Teman saya dosen Unpad sekarang menyusun disertasi di Murdock University Australia tentang fenomena keagamaan anak punk," ujar Ayik kepada Dutaislam.com, Jum'at (03/05/2019).
Menurut Ayik, kalau mereka insaf dan bertaubat, organisasi yang sejiwa dengan mereka dan pola aktivitasnya sama, adalah HTI.
"Karena di HTI doktrinnya dakwah tanpa kekerasaan fisik, maka jiwa keras dan liar mereka disalurkan di media sosial," kata Ayik.
Ayik juga menyebutkan, bahwa latar belakang ini juga mendasari mengapa kelompok radikal paling banyak memproduksi dan menyebarkan hoax selain ujaran kebencian.
Menurutnya, ada ruang-ruang kosong dalam jiwa kaum radikal yang seharusnya diisi dengan tasawuf.
"Cuman tasawuf sekarang cenderung formalistik dan elitis membuat kaum radikal makin menjauh karena dianggap agama para kapitalis. Mungkin pendekatannya dengan tasawuf jalanan, tasawuf cafe (tasawuf populis)," terangnya. [dutaislam.com/gg]
