![]() |
Fadlin Zon. Foto: Istimewa. |
Baca juga: Anti Kritik dan Fasis Dianggap Menular ke Sekolah, Dahnil Dikritik Balik Juniornya
Menurut Fadli Zon, ancaman bom yang diumumkan polisi untuk menakut-nakuti peserta aksi. Fadli Zon menyebut pihak kepolisian telah kelewatan.
"Masyarakat yang ingin memprotes kecurangan Pemilu pada 22 Mei nanti ditakut-takuti dengan kemungkinan adanya aksi teror bom oleh teroris. Selain itu ada sweeping, razia dan pencegahan masyarakat yang akan datang ke Jakarta. Menurut saya, ini sudah kelewatan," katanya, Ahad (19/05/2019).
Baca juga: Beredar Percakapan Group People Power, Peserta Demo Disarankan Bawa Ketapel & Panah
Fadli Zon juga menuding, kebebasan berpendapat dalam memprotes hasil pemilu justru diintimidasi oleh kepolisian, bahkan sejumlah menteri. Seharusnya, kata Fadli, aparat kepolisian memberikan jaminan perlindungan bagi masyarakat yang hendak menuntut hak-hak konstitusional.
"Bukan justru malah memberikan teror verbal semacam itu. Rakyat bukan musuh. Aparat kepolisian harus ingat semboyan melindungi dan mengayomi," katanya. [dutaislam.com/pin]
Keterangan: Sumber data dari Republika.co.id dari berita berjudul 'Fadli Zon Respons Soal Terorisme di Aksi 22 Mei'.
