 |
| Srenshot twit Dahnil dan berita Prabowo ke Brunei. (Foto: istimewa) |
DutaIslam.Com - Dalam dunia intelijen ada kredo intelijen harus dibalas dengan kontra intelijen. Propaganda dibalas dengan kontra propaganda. Tujuannya agar informasi musuh bisa diluruskan, dibengkokkan, dibiaskan sesuai tujuan.
Kemarin beredar foto Prabowo Subianto bersama rombongannya Waketum Gerindra Sugiono, Ustad Sambo dan Amien Rais sedang berada di Bandara Brunei Darusalam.
Berita itu heboh karena dugaan pengamat ada agenda siasat politik tingkat tinggi sedang direncanakan menuju 22 Mei 2019.
Situs Seword menulis analisis kaburnya Prabowo dan pentolan partai dan partai koalisinya pergi ke Brunei sebagai siasat cuci tangan mereka andai terjadi peristiwa berdarah di tanah air.
Tulisan Alifurahman pendiri Seword ini kontan dibalas Koordinator Jubir 02 Dahnil Simanjuntak sebagai hoax. Dahnil dengan percaya diri mengklaim Prabowo sedang shalat di Hambalang. Juga melakukan aktivitas biasa di Kertanegara. Dahnil menuding Seword penyebar hoax. Sebuah tuduhan yang cukup berat.
Baca: Prabowo dkk Mendadak "Kabur Umroh" ke Brunei?
Namanya dunia politik. Politik memburu kekuasaan menghalalkan segala cara hal yang biasa dilakukan kelompok Dahnil. Jauh sebelumnya operasi plastik wajah Ratna Sarumpaet dituduh Dahnil sebagai penganiayaan oleh rezim berkuasa untuk menyumpal suara kritis.
Padahal tujuan politik mereka adalah untuk mengkapitalisasi wajah lebam Ratna Sarumpaet agar mendapat simpati publik. Yang selanjutnya akan dipakai untuk memainkan emosi publik menghancurkan wibawa pemerintahan Jokowi. Jahat bukan?
Kontan klaim Dahnil yang menyebut junjungannya sedang shalat di Hambalang dan sedang berada di Kertanagara membuat gerombolan pengikutnya menyerang balik pendukung Jokowi. Caci maki sumpah serapah bertebaran muncul seolah-olah pemerintahan Jokowi melindungi dan terjadi diskriminasi.
Siapa yang benar Alif atau Dahnil?
Untuk itu data dan fakta pihak ketiga yang berkompeten diperlukan untuk mencari tahu di manakah Prabowo dan rombongannya?
Syukurlah Imigrasi memberi keterangan. Imigrasi mencatat Prabowo dan rombongannya memang benar meninggalkan Indonesia pada 16 Mei 2019 menuju Brunei Darusallam.
Baca: Beredar di WAG Diduga Penampakan Amien Rais, Ikut "Kabur" Juga ke Brunei?
Dalam manifest pesawat ada 12 orang penumpang yang terdaftar. Prabowo terbang menggunakan pesawat pribadi 9H-NYC Embraer 190-Lineage 1000.
"Kalau dari manifesnya, ada 12 nama lain yang terdaftar bersama beliau," kata Sam Fernando Kasubag Humas Ditjen Imigrasi.
"Arrived pada hari dan tanggal yang sama jam 20.12," kata Sam Fernando.
Dahnil tidak bisa mengelak lagi. Skak mat. Data dokumen otentik stempel paspor Prabowo ada di Ditjen Imigrasi.
Dan ujungnya bagai kuda nil yang menyembul di sungai, Dahnil lagi-lagi berlagak bodoh dan buang badan persis kelakuan memuakkannya saat cuci tangan kasus Ratna Sarumpaet.
Nil.. Nil.. Masih saja kelakuan kau di bulan puasa gak berubah...
Salam perjuangan penuh cinta. [dutaislam.com/gg]
Source: Birgaldo Sinaga.
