![]() |
Capres Prabowo Subianto sedang beraksi. Foto: istimewa. |
Mereka menghindari menghantam langsung pasangan 01 demi menjaga keselamatan diri mereka dan HTI secara keseluruhan.
Tapi menurut pengamat HTI seperti Ayik Heriyansyah, hal itu tidak berarti mereka tidak mendukung. Kelompok HTI. Kata Ayik, mereka hanya golput takfiri, yaitu golput karena memandang demokrasi sistem kufur. (Baca pendapatnya di esai berjudul: HTI, Pasangan 02 dan Amir Hizbut Tahrir)
Eks Ketua HTI Provinsi Babel tersebut menyatakan, bila Prabowo-Sandi menang, HTI diprediksi akan menuntut kepada presiden terpilih untuk menyerahkan kekuasaan.
Setelah itu, HTI akan menyerahkan kekuasaan kepada Amir Hizbut Tahrir (al-majhul) agar khilafah ditegakkan di Indonesia.
Baca berita lengkapnya: Jika Prabowo Menang, Ini Gerakan Politik HTI.
Ayik memprediksi juga, jika Prabowo-Sandi menang, sementara HTI tidak berhasil melakukan gerakan kudeta lembut (ambil alih kekuasaan secara de facto), mereka akan mencaplok beberapa kementerian.
"Pertanian, Kemenristekdikti dan Kemenkeu (Kementerian Keuangan)," jawab Ayik saat ditanya kementerian apa yang akan dikudeta politik HTI, Jumat (05/04/2019) pagi.
Ayik menambahkan, sikap abu-abu pendukung 02 terhadap khilafah dan HTI merugikan elektabilitas 02 karena sudah pasti HTI dan kelompok pejuang khilafah lainnya akan golput (tidak akan memilih 01 dan 02),
"Saat yang sama, swing voter tidak akan mau memilih pasangan yang berbau khilafah dan HTI," imbuhnya. [dutaislam.com/ab]
