PSI Haramkan Berkoalisi dengan PKS, Mardani Ali Sera PKS Bungkam
Cari Berita

Advertisement

PSI Haramkan Berkoalisi dengan PKS, Mardani Ali Sera PKS Bungkam

Duta Islam #03
Rabu, 10 April 2019
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
PSI Haramkan Berkoalisi dengan PKS. Ilustrasi: Istimewa.
DutaIslam.Com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengharamkan dirinya berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). PSI menganggap PKS sebagai partai yang hanya menjadikan politik sebagai kendaraan untuk cita-cita mendirikan pemerintahan Islam.

Hal ini disampaikan langsung oleh Sekjen PSI Raja Juli Antoni. Menurut pria yang akrab disapa Toni ini, PSI dan PKS ibarat air dan minyak yang tidak bisa disatukan. Penolakan keras berkoalisi dengan PKS oleh PSI tidak hanya di lingkup nasional. Melainkan di seluruh elektoral, baik untuk pemilihan Bupati maupun Gubernur.

"Sebagai partai nasionalis ideologis, PSI tidak akan berkoalisi dengan PKS di seluruh pilkada gubernur, bupati dan walikota di seluruh Indonesia. Haram bagi PSI berkoalisi dengan PKS," kata Antoni, Selasa (09/04/2019), dilansir dari Tagar News.

"PSI (yang) percaya dengan demokrasi, tidak boleh bekerjasama dengan PKS yang hanya menjadikan demokrasi sebagai alat untuk mendirikan pemerintahan Islam versi mereka," ujar Toni.

Lebih lanjut menurut Toni, perolehan elektoral PKS hingga saat ini memang hanya sekitar 6 persen. Namun pengaruhnya kian nyata. Seperti pada kampanye Prabowo Subianto di Senayan, Jakarta, Ahad (07/04/2019) lalu (Baca: Prabowo 'Dikudeta' PKS di GBK? Ini Analisanya!).

"Kampanye disulap menjadi event agama yang ekslusif, seperti yang dikeluhkan mantan Presiden SBY. Bayangkan kalau PKS yang berkuasa, tidak tahu apa jadinya Indonesia," tuturnya.

PSI merupakan partai politik berhaluan tengah yang berdiri pasca-Pemilu 2014. PSI cenderung mengambil target partisipan kalangan anak muda, perempuan dan lintas agama. Sementara PKS merupakan partai politik berbasis Islam berdiri pada 20 Juli 1998, berawal dari gerakan aktivitas dakwah Islam sejak 1980-an. Pemilu 2019 menjadi pemilu kelima yang diikuti PKS.

Menanggapi komentar PSI, politisi Ketum PKS Mardani Ali Sera memilih bungkam dan tidak menjawab. Hal yang sama terjadi politisi PKS yang lain seperti Ledia Hanifa Amaliah. Ledia menolak untuk mengomentari lebih jauh sikap PSI.

"No comment. Nggak nau jawab yang itu mah," katanya tanpa memberi alasan. [dutaislam.com/pin]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB