Gerakan politik campur agama di GBK. Foto: istimewa. |
Prabowo sudah masuk dalam jebakan betmen-nya PKS karena PKS yang identik dengan HTI akan coba menggaungkan kembali “khilafah”. Lihat saja, acara kampanye mereka tidak normal karena ada bungkusan agama “subuh putih“.
Uztadz-uztadz radikal PKS juga menguasai panggung mereka. Ada Si munafiqun Bachtiar Nasir, Sobri Lubis, Neno Warisman, Sohibul Iman, Mardani Ali Sera, Tengku Zulkarnain, Al Khatat, dll.
Baca: Atasnamakan Seorang Romo, Orang Ini Catut Gereja Katolik Dukung Prabowo
Lucunya, di acara tersebut juga diputarkan video orasi Habib Riziq Syihab dari Makkah. Mayoritas panggung mereka dikuasai orang-orang yang sangat bernafsu untuk mengganti sistem. Mana orang Gerindra?
Mereka tanpa sadar sudah dikudeta oleh HTI. Pantas saja SBY yang masih berada di Singapura meradang minta pimpinan partai Demokrat untuk protes kepada Prabowo.
Tapi semua sudah terlambat, rundown acara sudah fix dan Prabowo tidak bisa berbuat apa-apa. Massa militan PKS Ahad dini hari sudah tumpah ruah ke GBK hingga pukul 07.00. Lalu-lintas sekitar GBK macet. Kesempatan ini rupanya tidak disia-siakan oleh PKS untuk benar-benar unjuk gigi.
Nah, langkah SBY yang meminta pimpinan Demokrat melayangkan protes bukan tidak ada maksud, karena SBY sebenarnya sudah mengetahui bahwa Jokowi akan memenangkan Pilpres 17 April 2019 mendatang. Jadi langkah SBY tidak lain adalah ingin ancang-ancang lompat pagar dengan kaki yang lain.
Baca: Foto Erdogan Diolah Mendukung Sandi Uno
Jumlah massa kemarin pagi, yang diperkirakan ada 200 ribu orang yang mayoritas dimobilisasi oleh PKS itu masih belum sebanding dengan banyaknya TPS. Ada bocoran hasil survei yang cukup sahih yang belum dipublikasikan, bahwa 01 akan dapat 56% dan 02 akan dapat 38%.
Jadi sarannya, buat kalian yang sayang dengan NKRI, jangan Golput!. Karena golput akan memberikan ruang kepada kaum radikal untuk mengganti Pancasila. Salam Waras! [dutaislam.com/ab/tus]