Parah! Sugi Nur Mark Up Surat Al-Isra Ayat 176
Cari Berita

Advertisement

Parah! Sugi Nur Mark Up Surat Al-Isra Ayat 176

Duta Islam #04
Selasa, 02 April 2019
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Sugi Nur mark up Surat al-Isra 176
Surat al-Isra ayat 176 sempat viral di kalangan warganet. Surat al-Isra ayat 176 menjadi perbincangan warganet lantara salah kaprah Sugi Nur yang telah menambahkan ayat dalam al-Quran. Padahal, jumlah ayat Surat al-Isra sebenarnya hanya 111 ayat.

DutaIslam.Com - Kejadian mark up ayat al-Quran yang dilakukan Sugi Nur berawal seorang ibu yang memprotes isi ceramah Sugi Nur. Ceramah Sugi Nur senantiasa mengandung hate speach dan provokasi. Misalnya, ia menyematkan julukan "cebong" pada pendukung pasangan calon (paslon) Jokowi-KH Ma'ruf Amin.

Ibu tadi mengingatkan dengan tegas agar Sugi Nur berhenti menyematkan "cebong" untuk pendukung paslon Jokowi-KH. Ma'ruf Amin. Ia menilai sebutan "cebong" itu hewan, tidak pantas. 

“cebong itu binatang ustadz, jadi jangan bilang cebong ya, cebong itu binatang, stop (menyebut) cebong, bilang aja paslon nomor 01," tegas sang ibu yang memprotes isi ceramah Sugi Nur.

Bukannya berterimakasih sudah diingatkan hal baik, Sugi Nur malah bersikap songong dan sombong. Ia merasa tidak bersalah, kemudian menyuruh sang ibu membuka Surat al-Isra ayat 176. Padahal yang benar adalah Surat al-Isra berjumlah 111 ayat.

Ya, begitulah pemula agama ketika disulap menjadi pemuka agama. Bukannya memberikan tuntunan dan panutan, justru menyebarkan kebencian dan salah kaprah.

Tafsir Surat al-A'raf 176

Lantas, bagaimana maksud Surat al-A'araf ayat 176? Apakah benar yang disampaikan Sugi Nur, bahwa kandungan Surat al-A'raf untuk melegitimasi kebolehan menyematkan julukan "hewan" kepada orang lain. Atau apa yang dikatakan Sugi Nur hanya berlandaskan nafsu politiknya. Sehingga, ia salah kaprah menyebut nama surat, yang harusnya surat al-Araf malah disebutnya surat al-Isra.

Untuk memahami Surat al-Isra ayat 176, tidak boleh secara serampangan. Yang penting ada kata "anjing" lantas kita boleh menyebut orang lain dengan sebutan anjing. Dalam memahami Surat al-A'raf ayat 176, sangat perlu melihat hubungan ayat tersebut dengan ayat sebelumnya. Sebab, ayat 176 mempunyai hubungan makna dengan ayat 175.

Surat al-A'raf ayat 175 berkaitan dengan seorang alim yang tidak menerapkan ilmu pengetrahuannya dalam kehidupan sehafr-harinya. Padahal ia telah diberi keluasan ilmu tentang tentang isi Al-Kitab dan ketuhanan serta pemahaman mengenai dalil-dalil keesaan Allah SWT.

Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan, orang alim tersebut  ialah pria dari Bani Israil yang bernama Bal'am. Ia dikenal sebagai pribadi yang mempunyai pengetahuan tentang alkitab, namun ia mengabaikannya.

وقال العوفي ، عن ابن عباس [ رضي الله عنهما ] هو رجل من أهل اليمن ، يقال له : بلعم ، آتاه الله آياته فتركها

"Iman al-Aufi meriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, bahwa ia adalah lelaki dari Yaman, yang bernama Bal'am. Ia telah dianugerahkan oleh Allah SWT ayat-ayatNya, akan tetapi ia meninggalkanya".

Orang alim laiknya Bal'am ini dalam Surat al-A'raf diperumpakan seperti anjing  selalu menjulurkan lidahny, baik baik ketika dihalau atau dibiarkan. Pun demikian dengan Bal'am yang tidak mengindahkan seruan keimanan serta tidak mengambil manfaat atas anugerah yang diberikan Allah SWT.

Jadi, tamsil tentang anjing yang digambarkan Surat al-A'raf berkaitan dengan orang-orang yang mengacuhkan kebenaran dan mengikuti kebatilan. Padahal, ia paham betul tentang ayat-ayat Allah SWT.

Maka, penggunaan Surat al-A'raf ayat 176 untuk melegitimasi kebolehan menyematkan julukan "hewan" kepada orang yang berbeda pandangan politik itu salah kaprah dan tindakan jahl murokabb. [dutaislam.com/in]

Artikel dutaislam.com

Demikian penjelasan Parah! Sugi Nur Mark Up Surat Al-Isra Ayat 176. Adapun Tafsir Surat Ali Imran Ayat 133, Menyegerakan Bertaubat, silahkan baca di artikel berikutnya.

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB