DutaIslam.Com - Santer diberitakan Gus Najih Maimun Zubair (Sarang), Gus Aam dan beberapa kiai lainnya mendukung terang-terangan kepada paslon Capres-Cawapres 02. Ada yang kemudian bertanya kepada redaksi Dutaislam.com, apakah hal tersebut bisa mengurangi pengaruh HTI atau biasa saja? Editorial kali ini berusaha menjawab pertanyaan tersebut.
Baca: Menggayang Khittah NU, Mendukung Paslon, Waras?
Tidak ada yang salah atas dukungan kiai atau ulama' manapun kepada Jokowi maupun Prabowo. Itu sah dan hak masing-masing. Tentang alasan apakah mereka yang mendukung Prabowo bisa mengurangi efek politik para pendukungnya yang rata-rata berpaham radikal? Kita lihat dulu.
Apakah para kiai NU yang bergabung di sana memiliki posisi strategis sebagai penentu kebijakan Prabowo-Sandi kelak? Janji apa yang ditawarkan kepada kiai yang mendukung tersebut? Dampaknya apa kepada NU?
Anda boleh mempertanyakan, jangan-jangan kiai-kiai yang mendukung Prabowo-Sandi itu tidak mengenal Habib Rizieq, yang menyebut Prabowo tidak paham soal agama? Soal ini, baca: Yusril Ungkap Habib Rizieq Ragukan Keislaman Prabowo, Dapat Gelar Si Raja Bohong.
Atau, Anda juga boleh bertanya, jangan-jangan, kiai yang mendukung Prabowo saat ini adalah mereka yang kecewa kepada Nahdlatul Ulama (NU), sebagaimana Cak Anam, yang sudah lama merawat kecewa kepada NU sejak dahulu kala.
Baca: Membongkar Pergerakan Penganut Khitthah Nahdliyah (PPKN) Bentukan Cak Anam.
Rekam jejak tentang kiai yang mendukung 02 memang harus diungkap untuk menjawab keputusan mereka bergabung. Baca: Putar Balik Fakta Prabowo Sowan ke PBNU Justru Merugikan Prabowo.
Bila kiai NU mendukung 02, ada yang perlu dipertanyakan, dapat apa? Dan mau ngapain? Apakah ingin ada legalisasi banyak hal yang dilarang agama, atau ingin mengganti sistem negara Pancasila Indonesia? [dutaislam.com/ab]
