Jadi Prabowo Itu Enak
Cari Berita

Advertisement

Jadi Prabowo Itu Enak

Duta Islam #03
Jumat, 26 April 2019
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Prabowo Subiyanto bersama Sandiaga Uno dalam Debat Pilpres 2019. Prabowo Joget. Foto: Istimewa.
Oleh Eko Kuntadhi

DutaIslam.Com - Jadi Prabowo itu enak. Dia bisa berbuat apapun. Mau masuk akal, atau keluar akal, gak masalah. Pendukungnya akan selalu menyambutnya dengan gegap gempita.

Traktir!

Sore setelah pencoblosan, ketika orang masih selonjoran sehabis ke TPS, Prabowo sudah menyatakan kemenangan. Angkanya 52%. Sehari berikutnya sudah naik jadi 55%. Lalu melompat jadi 62%. Dan malam ini, ketika acara di TMII, angka itu mencapai 80%.

Traktir!

Dari mana angka itu? Gak usah nanya. Dia bisa memetik dari langit. Atau dari pohon jati.

Traktir!

Asyiknya, angka itu bisa gak usah ada hubungannya dengan hitungan KPU. Kalau UU berkata pemenang pemilu ditentukan oleh hitungan KPU, itu gak berlaku bagi Prabowo. KPU silakan jalan menghitung suara. Prabowo juga punya jalan lain. Terserah dia. Gak ada yang bisa cegah.

Traktir!

Meskipun hitungan KPU masih proses, Prabowo sudah tersungkur sujud syukur. Gak cuma sekali. Tapi beberapa kali. Apa yang disyukuri, terserah dia. Apa yang disujud-i terserah dia juga. Kita hanya bisa nonton.

Traktir!

Dia juga bebas mau ngomong Indonesia bubar kalau dirinya gak jadi Presiden. Gak usah ditanggapi. Biarin saja. Kalau dia mau bubar, bubar aja sendiri. Kita-kita mah, tetap mau bernegara. Tetap mau Indonesia yang asyik ini.

Traktir!

Jadi Prabowo itu enak. Dia menguasai tanah ratusan ribu hektar. Menikmati hasilnya. Tapi dia tinggal nuding Jokowi yang salah. Kenapa dia bisa menguasai tanah itu.

Traktir!

Dia juga bilang, ada satu persen elit di Indonesia bajingan. Hartanya segudang. Bersenang-senang di atas penderitaan rakyat. Kata Sandiaga, Prabowo dan dirinya termasuk yang satu persen itu.

Siapa yang salah? Jokowi.

Traktir!

Jadi Prabowo itu enak. Dia ikut Pemilu. Tapi gak mau mengikuti mekanismenya. Kalau kalah, katanya pasti dicurangi. Sudah itu maunya people power. Rakyat mungkin akan diadu di jalan.

Apa gunanaya Bawaslu, polisi, sampai MK? Itu hanya untuk WNI lain.

Tratktir.

Jadi Prabowo itu enak. Kalau meninggal nanti ada ustad yang akan menuntunnya ke surga. Kayak orang dituntun masuk ke rumah. Nyeplos begitu saja. Maklum, VVIP.

Jadi dia gak perlu ribet-ribet ibadah. Surga sudah di tangan.

Jika adzan, orang lain boleh sibuk ambil wudhu dan sholat. Prabowo memilih minum kopi.

Traktir.

Jadi Prabowo itu enak. Apapun omongannya orang akan selalu memaklumi.

"Dalam agama orang terkena kewajiban apabila sudah baligh dan waras, mas. Tuhan kan, maha pemaklum," ujar Abu Kumkum. [dutaislam.com/pin]

Sumber: ekokuntadhi.id


Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB