![]() |
Jama'ah sholat para pendukung 02 di GBK. |
DutaIslam.Com - Di rakaat pertama membaca surat al-Fajr, namun ayat ke 15 di tengahnya tertukar kalimatnya dengan ayat 16 sehingga maknanya jauh menyimpang.
Yang benar:
Ayat 15:
فَأَمَّا الْإِنْسَانُ إِذَا مَا ابْتَلَاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ
Artinya:
Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia akan berkata: "Tuhanku telah memuliakanku".
Ayat 16:
وَأَمَّا إِذَا مَا ابْتَلَاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَهَانَنِ
Artinya:
Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezekinya maka dia berkata: "Tuhanku menghinakanku".
Yang dibaca oleh H Shobri Lubis, Ketua Umum FPI, selaku Imam Shalat Subuh di GBK adalah
Ayat 15
فَأَمَّا الْإِنْسَانُ إِذَا مَا ابْتَلَاهُ رَبُّهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي
أَكْرَمَنِ
Dengan menggabungkan frase dari ayat 16.
Artinya menjadi kacau:
Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezekinya maka dia berkata: "Tuhanku telah memuliakanku”
Simak videonya:
https://m.youtube.com/watch?v=Ll-kTUMrxcc
Mulai menit ke 03:00. [dutaislam.com/gg]
Source: Dafid Fuadi
