![]() |
Hoax |
Seperti berita Gelora.co berjudul "Sinyal Ketum PBNU, Warga NU Tak Usah Takut Dukung Prabowo, Fahri Hamzah: Alhamdulillah" atau video di Youtube (https://www.youtube.com/watch?v=r8IbDxDZgIw&feature=youtu.be ).
Menanggapi hal itu, Ketua PBNU bidang Hukum, HAM dan Perundang-Undangan Robikin Emhas mnegaskan bahwa berita tersebut tidak benar.
"100% hoax. Beritanya didaur ulang. Ditulis lagi seakan berita baru. Video lama juga diviralkan kembali, dengan narasi beraroma pilpres. Padahal isinya tentang peristiwa tanggal 16 Agustus 2018 ketika Pak Prabowo dan Pak Sandi silaturahmi ke PBNU, sebelum menjadi capres dan cawapres. Bahkan ada berita dan video tahun 2014 yang direreproduksi dan dipublikasikan sekarang, seakan peristiwa terkini," kata Robikin dalam keterangan tertulisnya, Senin (08/04/2019).
Robikin menilai, yang demikian itu, merupakan cara yang sangat tidak terpuji dalam upaya meraih dukungan. Jauh dari akhlak yang diajarkan Islam.
"Sukses pemilu adalah sukses bangsa Indonesia. Mari berpartisipasi wujudkan pemilu yang bermartabat, berintegritas. Jangan gunakan hoax, hate speech dan fake news," ujarnya.
Pihaknya menjelaskan, sebagai mandataris Muktamar, Ketua Umum PBNU tidak boleh kampanye. Karena itu dalam beberapa kesempatan Kiai Said Aqil memilih mendoakan suksesnya pemilu, untuk Indonesia yang lebih baik.
"Kalau mendoakan agar Pak Jokowi dan KH Ma'ruf Amin memimpin Indonesia mendatang? Masa Kiai Said Aqil tidak boleh berdoa. Boleh dong. Bukannya berdoa merupakan ajaran Islam? Makanya Kiai Said Aqil mendoakan Pak Jokowi dan KH Ma'ruf Amin," terang Robikin. [dutaislam.com/gg]
Baca: Mantab Dukung Jokowi, Gus Nadir: Sulit Kami Sebarisan dengan Penyebar Hoaks dan Ujaran Kebencian
