Hidayat Nur Wahid dan Yunarto Wijaya. |
Dia membandingkan antara real count KPU dengan real count lembaga-lembaga survey.
"Kemenangan Prabowo-Sandi versi Real Count KPU di Bengkulu. Capres 02 : 50,12%, dan capres 01 : 49.88%).Itu Berbeda Prinsip&Angka Yg Jauh dengan Perolehan Quick Count olh Lembaga2Survei : Capres 01 menang dg 58,78%, capres 02 hanya diberi : 41,22%. Jadi?," ujar Hidayat melalui akunnya @hnurwahid, Jum'at (26/04/2019).
Twit Hidayat tersebut kemudian ditanggapi oleh Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya. Ia menyinggung soal margin of error dan tingkat signifikansi yang tidak dibahas oleh Hidayat.
"Kalo baca lengkap penjelasan margin of error per provinsi disertai tingkat signifikansi harusnya gak akan ambil kesimpulan kaya gini," ujar Yunarto melalui akunnya @yunartowijaya.
Tanggapan Yunarto kemudian direspon oleh netizen pengguna Twitter.
"Otak nya sudah eror... Jangan tanggapilah," ujar akun @tandanVradio.
"kalau ilmunya hasil tarbiyah dr perselingkuhan agama dan politik, terus mengomentari hasil dr ilmu statistik, yaaaaaa .... luput deh," tulis akun @w2prasetyo.
"Yg penting mereka semua percaya bahwa KPU jujur dan adil, gak slalu bilang KPU curang. Mau menerima hasil KPU, bahaya kalau slalu minta Pemilu diulang,, #RakyatButuhDamai," kata @lusman_tmt. [dutaislam.com/gg]