Download PDF Gratis Buku Ajar Kisah Pancasila (Kemendikbud)
Cari Berita

Advertisement

Download PDF Gratis Buku Ajar Kisah Pancasila (Kemendikbud)

Rabu, 03 April 2019
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
buku aktualisasi pancasila
Gambar filosofi Pancasila. 

DutaIslam.Com - Apabila garuda yang jadi lambang negara kita berasal dari tahun 1950, Pancasila punya riwayat yang jauh lebih panjang. Pada tahun 1945, para pendiri bangsa telah menetapkan Pancasila sebagai dasar negara.

Lima sila itu adalah landasan tempat kita berpijak dalam segala hal yang berhubungan dengan hidup bernegara. Setiap warga negara tentu merdeka untuk mengutarakan pikiran dan pendapatnya sendiri. Akan tetapi, kalau sudah menyangkut persoalan bernegara dan hidup bersama sebagai anggota dari negara, maka kita wajib berpedoman pada Pancasila.

Semua aturan perundang-undangan dan kebijakan pemerintah harus bisa dirunut asal-muasalnya dalam semangat kelima sila dalam Pancasila. Itulah maksudnya Pancasila sebagai dasar negara.

Walaupun baru dicetuskan pada tahun 1945 dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan ditetapkan dalam sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), Pancasila sebetulnya sudah berlaku dalam praktik sehari-hari masyarakat Indonesia.

Soekarno tidak mengarang bebas waktu ia mencetuskan Pancasila pada sidang BPUPKI. Ia tidak mereka-reka Pancasila dari anganangannya sendiri. Dalam mencetuskan Pancasila, Sang Proklamator merangkum pengalaman berjuang bangsa Indonesia melawan penjajahan.

Baca: Flashdisk Buku Ribuan Judul

Ia membaca sejarah bangsa kita yang hidup sengsara di bawah penjajahan Belanda. Ia mempelajari bagaimana rakyat Indonesia ditindas oleh para priyayi setempat yang mengabdi Belanda.

Ia menyelidiki sebab-sebab kenapa penjajahan bisa menimpa bangsa Indonesia. Kemudian Soekarno memperhatikan juga usaha-usaha mandiri bangsa Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaannya. Ia menyaksikan sendiri gelora rakyat banyak yang dengan penuh keberanian melakukan perlawanan terhadap segala bentuk penjajahan.

Ia belajar dari pengalaman bangsa Indonesia sejak awal abad ke-20 yang mau membangun tatanan masyarakat adil dan makmur, merdeka dari segala macam penindasan.

Dari sanalah kemudian Soekarno, pada sidang BPUPKI 1 Juni 1945, mencetuskan Pancasila sebagai landasan negara kita. Pancasila adalah saripati dari perjuangan melawan kolonialisme dan perjuangan membangun Negara Indonesia Merdeka.

Oleh karena itu, membaca kisah Pancasila adalah membaca kisah perjuangan rakyat menghancurkan kolonialisme Belanda dan membangun Negara Indonesia Merdeka. Perlawanan terhadap penjajahan telah meletus di berbagai daerah sepanjang kepulauan Nusantara.

Di Aceh kita punya Cut Nyak Dhien dan Cut Nyak Meutia, dua perempuan gagah berani yang mengorbankan nyawa demi mengusir penjajah. Di Ambon, kita punya Martha Christina Tiahahu yang berontak terhadap penindasan Belanda atas masyarakat Maluku.

Di Jawa, kita punya Nyi Ageng Serang, perempuan cerdik ahli siasat perang gerilya kepercayaan Pangeran Diponegoro, yang gigih melawan penyerobotan tanah yang dilakukan penjajah Belanda.

Di Kalimantan, kita punya Pangeran Antasari bertempur melawan Belanda di sepanjang sungai Barito. Di Sulawesi, kita punya Pong Tiku, seorang gerilyawan piawai yang tak henti-hentinya membuat penjajah kesulitan menancapkan kaki di Tana Toraja.

Demikian sebagian kutipan dalam buku Kisah Pancasila yang diterbitkan oleh Dirjen Kebudayaan Kemendikbud RI tahun 2017. Silakan download di link yang ada di bawah ini. [dutaislam.com/ab]


buku pancasila sebagai dasar negara

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB