Ahli Tahajud Menjadi Calon T3r0ris, Ini Sebabnya
Cari Berita

Advertisement

Ahli Tahajud Menjadi Calon T3r0ris, Ini Sebabnya

Sabtu, 06 April 2019
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Diskusi Santri Mlandang di Jepara, 5 April 2019. 
DutaIslam.Com - Ter0r1s itu diproduksi dari banyak profesi pelakunya. Profesi tidak mempengaruhi potensi menjadi ter0ri5, melainkan cara berpikir.

Ahli tahajud pun bisa menjadi begitu, sebagaimana pernah disindir oleh KH. Said Aqil Siraj. Mengapa? Karena ahli tahajud yang hanya mengharap pahala tahajud saja, tanpa berpikir tentang kearifan sosial, dia akan mudah terkena virus kaku berpikir.

Gara-gara tahajud, seorang atlet justru ada yang hancur prestasinya. Bukan karena dia tahajud, tapi karena cara cerpikir keliru tentang kesunnahan bertahajud. Ia menganggap, sebuah prestasi olahraga yang tidak berimbang dengan prestasi ketaqwaan pribadi, tidak ada guna.

Baca: Masyaallah, NU Ranting Ini Punya Program Tahajud Sekampung Tiap Malam

Akhirnya, ia kemudian lebih mengutamakan tahajud daripada olahraga, hal selama ini digeluti oleh sang atlet. Akibatnya, dia telat latihan harian secara profesional. Prestasinya menurun.

Tipe atlit yang baru mengenal tahajud ini tidak pernah berpikir bahwa membuat bangga rakyat Indonesia adalah bagian dari ibadah yang bisa membuat senyum jutaan orang.

Tahajud memang baik, tapi jika karena tiap malam dia begadang dan paginya tidak bisa berlatih, tahajud menjadi sesuatu yang dalam ka'idah santri disebut lazim (bermanfaat untuk dirinya sendiri), bukan yang muta'addi (bermanfaat luas).

Baca: 12 Keajaiban Shalat Tahajjud

Sementara, al muta'addi afdhalu minal lazim/sesuatu yang bisa dirasakan luas itu lebih utama daripada yang dinikmati sendiri.

Cara berpikir agar diri kita bermanfaat untuk orang lain inilah yang nampaknya tidak dipraktikkan oleh kalangan awam yang baru kenal agama, dan hal itu bisa menjadi tumbuhnya bibit terorisme, yang lebih mengutamakan syahid dirinya daripada syahidnya orang lain.

Demikian catatan pertama Duta Islam saat diundang diskusi bersama Komunitas Santri Mlandang di Jepara, Jumat sore, 5 April 2019. [dutaislam.com/ab]
Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB