Tafsir Ayat Tanda-Tanda Orang Munafik, Berdusta
Cari Berita

Advertisement

Tafsir Ayat Tanda-Tanda Orang Munafik, Berdusta

Duta Islam #03
Minggu, 03 Maret 2019
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Tafsir Ayat Tanda-Tanda Orang Munafik, Berdusta. Ilustrasi: Istimewa.
Seseorang dapat dikategorikan sebagai orang munafik yang sejati, apabila terkumpul di dalam dirinya semua ciri atau tanda kemunafikan yang terkandung di dalam beberapa ayat dan hadits Rasulullah SAW.

Dutaislam. Com - Mengenai tanda-tanda orang munafik, penulis membatasi tiga permasalahan yang akan dibahas. Ketiga masalah tersebut dinilai paling pokok dalam mengenali ciri orang munafik.

Surat al-Hadid:13

يَوْمَ يَقُولُ الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ لِلَّذِينَ آمَنُوا انْظُرُونَا نَقْتَبِسْ مِنْ نُورِكُمْ قِيلَ ارْجِعُوا وَرَاءَكُمْ فَالْتَمِسُوا نُورًا فَضُرِبَ بَيْنَهُمْ بِسُورٍ لَهُ بَابٌ بَاطِنُهُ فِيهِ الرَّحْمَةُ وَظَاهِرُهُ مِنْ قِبَلِهِ الْعَذَابُ (١٣)

Pada hari orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman, "Tunggulah kami! Kami ingin mengambil cahayamu.” (Kepada mereka) dikatakan, "Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu).” Lalu di antara mereka dipasang dinding (pemisah) yang berpintu. Di sebelah dalam ada rahmat dan di luarnya hanya ada azab (QS. al-Hadid: 13).

Di dalam sebuah hadis, Rasulullah menjelaskan bahwa tanda-tanda orang munafik itu ada tiga. Yakni, Apabila berkata ia dusta, Apabila berjanji ia mengingkari dan Apabila diberi amanat ia khianat (HR. Muslim).

Berkata bohong termasuk salah satu tanda dari kemunafikan seseorang. Sifat ini melekat pada orang munafik. Hal ini ia lakukan untuk menutupi kebusukan hatinya agar dari luar tampak baik.

Padahal apa yang ia lakukan ini justru menjerumuskan dirinya dala kenistaan. Sifat pengecut dan rendah diri mudah mendorong seseorang untuk berbuat dusta.

Dalam kaitannya dengan karakter suka berdusta, Rasulullah SAW pernah bersabda: “Sesungguhnya berkata benar itu menunjukkan pada kebaikan, sedangkan kebaikan menunjukkan jalan kesurga, maka seseorang tidak henti-hentinya bersikap benar yang membuat dirinya berhenti pada kebenaran sehingga Allah mencatat dia disisinya sebagai orang yang benar.

Adapun berdusta itu menunjukkan kepada kedurhakaan, sedangkan kedurhakaan menunjukkan ke neraka. Maka seseorang tak henti-hentinya berbuat dusta yang membuat dirinya berhenti pada kedustaan, sehingga Allah mencatat dirinya sebagai orang yang pendusta.

Yakdzibun, berdusta dalam ucapan syahadatnya dan kata imannya. يكذبون berarti mendustakan segala berita yang ghaib, ajaran yang dibawa Nabi SAW.

Surat at-Taubah: 124-125 menyebutkan:

وإذا ما أنزلت سورة فمنهم من يقول أيكم زادته هذه إيمانا فأما الذين آمنوا فزادتهم إيمانا وهم يستبشرون. وَأَمَّا ٱلَّذِينَ فِى قُلُوبِهِم مَّرَضٌ فَزَادَتْهُمْ رِجْسًا إِلَىٰ رِجْسِهِمْ وَمَاتُوا۟ وَهُمْ كَٰفِرُونَ

Dan apabila diturunkan suatu surat, Maka di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang berkata: "Siapakah di antara kamu yang bertambah imannya dengan (turannya) surat ini?" Adapun orang-orang yang beriman, Maka surat ini menambah imannya, dan mereka merasa gembira. Dan Adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, Maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, disamping kekafirannya (yang telah ada) dan mereka mati
dalam Keadaan kafir (QS. At-Taubah ayat 125-126).

Pada Surat al-Munafiqun ayat 1, Allah menyebutkan kata Al-Kadzib setelah penyebutan nifaq. Kedua hal ini sering disebutkan beriringan. Maka disebut pula (sedikit berdzikir kepada Allah ).

Sedangkan di Surat an-Nisa ayat 142 dijelaskan, bahwa apabila mereka mendirikan Sholat menerapkan bermalas-malasan karena tidak mempunyai keinginan untuk melakukannya, mereka tidak menyakini adanya pahala diakhirat dan tidak merasa takut akan ancaman Allah di hari kemudian. Hal ini di sebabkan hatinya kosong dari iman yang benar.

Sifat infaq (hipokrit) telah Allah nisbahkan kepada orang-orang munafik karena keengganan mereka untuk berdzikir kepada Allah. Seseorang berdusta untuk suatu urusan atau untuk tipu muslihat, berarti di dalam hatinya telah mengedap suatu cabang dari sifat- sifat nifaq. [dutaislam.com/in]

Artikel Dutaislam.com

Demikianlah penjelasan tentang Tafsir Ayat Tanda-Tanda Orang Munafik, Berdusta. Adapun asbabun nuzul surat al-Kafirun yang menjelaskan tentang prinsip dasar toleransi antarumat beragama, silahkan baca dalam artikel di bawah ini.

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB