KH Ahmad Said Asrori: Pilih Pemimpin yang Sejalan dengan Nilai-nilai NU
Cari Berita

Advertisement

KH Ahmad Said Asrori: Pilih Pemimpin yang Sejalan dengan Nilai-nilai NU

Duta Islam #02
Senin, 04 Maret 2019
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Pengasuh Pondok Pesantren Roudlotut Thullab, Tempuran, Magelang, KH. Ahmad Said Asrori.
DutaIslam.Com - Pesta demokrasi Pemilu legislatif dan Presiden-Wakil Presiden di Indonesia akan berlangsung bulan April mendatang. Kampanye demi kampanya telah dilaksanakan oleh dua belah kubu untuk menyita perhatian masyarakat.

KH. Ahmad Said Asrori dalam sambutannya pada Konfercab bersama PCNU, IPNU dan IPPNU Magelang, mengajak kepada seluruh warga NU untuk memilih pemimpin yang sejalan dengan nilai-nilai luhur Ahlussunnah Wal Jamaah An-Nahdliyyah.

"Kami bersama dengan ini, mengajak kepada seluruh warga NU beserta badan otonom-otonomnya untuk ikut memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara dengan penuh akhlakul karimah. Memenuhi hak dan kewajiban berdemokrasi, berpolitik dengan penuh akhlakul karimah," kata Kiai Said, di Pondok Pesantren Roudlotut Thullab, Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang, Ahad (03/03/2019).

Kiai Said selaku tuan rumah sekaligus Rois Syuriyah PCNU mengatakan, warga NU tentu sudah menimbang, bagaimana menjadi nahdliyyin bertanggung jawab, berakhlak dan selalu mengedepankan akidah Ahlussunnah Wal Jamaah.

"Yakni dalam menentukan pilihan-pilihannya, kita harus mampu menilai, mana yang sesuai dengan nilai-nilai kita sebagai warga Nahdlatul Ulama. Artinya sama dengan prinsip kita dalam beragama, berbangsa dan bernegara," jelas Kiai Said.

Kiai Said berharap, khususnya di Kabupaten Magelang, warga NU memiliki kewajiban untuk memahami betul bagaimana para 'alim dan kiai dalam menanamkan doktrin kepada ummat dalam hal nasbul imamah (memilih pemimpin).

Dihadapan para peserta Konfercab, Kiai Said juga menyampaikan, NU merupakan ormas besar dengan gagasan dan cita-cita yang luhur, NU lahir dari dunia pesantren sehingga mewarisi tradisi klasik yang sangat kuat dengan mata rantai keilmuan yang bersambung kepada Rasulullah SAW.

”NU selalu responsif  terhadap dinamika perkembangan zaman karena memahami Islam sebagai agama yang shahih li kulli zaman wa makan,” jelasnya.

Menurutnya, NU sebagai  peletak dasar Akidah Ahlussunnah Wal Jamaah di Indonesia yang  memegang teguh prinsip ‘Al muhafadzatu ‘ala qadimish sholih wal akhdzu bil jadidil aslah’ senantiasa menghasilkan kader-kader yang melimpah sekaligus berusaha menjadikan Islam rahmah demi terciptanya dunia yang damai dan beradab.

Turut hadir dalam Konferensi bersama tersebut, KH Miftakhul Akhyar Rais Aam PBNU, Perwakilan PWNU Jawa Tengah,  Bupati Magelang,  Kapolres Magelang AKBP Yudianto Adhi Nugroho, Jajaran Forum Komunikasi  Pimpinan Daerah (FORKOPIMDA), serta pengurus  anak cabang  dan ranting NU beserta Banom se-kabupaten Magelang. [dutaislam.com/vina/gg]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB