![]() |
Penjelasan term waktu dalam al-quran (sumber: istimewa) |
DutaIslam.Com - Allah SWT berkali-kali bersumpah dengan menggunakan kata yang menunjukkan waktu-waktu. Term-term tersebut seperti tersurat dalam al-Quran Surat al-Lail, al-Fajr, adh-Dhuha, al-Ashr, dan surat lainnya.
Manusia tidak dapat melepaskan diri dari waktu dan tempat. Mereka mengenal masa lalu, kini dan masa depan. Kesadaran manusia tentang waktu berhubungan dengan bulan dan matahari dari segi peredarannya. Memanfaatkan waktu merupakan amanat Allah kepada makhluk-Nya.
Manusia dituntut untuk mengisi waktu dengan berbagai amal dan mempergunakan potensinya. Agama melarang mempergunakan waktu dengan sia-sia tanpa ada feadah yang penting. Nampaknya antara waktu dan amal tidak dapat dipisahkan.
Waktu ada untuk beramal dan beramal untuk mengisi waktu. Amal akan berguna bila dilaksanakan sesuai dengan waktunya. Pun sebaliknya, waktu akan bermakna bila diisi dengan amal. Orang gagal seringkali suka menyalahkan waktu atau mengkambinghitamkan waktu. Padahal, kegagalan akibat perbuatannya sendiri.
Islam sebenarnya tidak pernah mengenal waktu sial atau waktu untung. Sial dan untung sangat ditentukan oleh baik dan tidaknya usaha seseorang, karena waktu bersifat netral dan waktutidak pernah berpihak pada siapapun.
Sebagaimana dipaparkan di atas, ada beberap term waktu yang disebutkan al-Quran. Di antaranya adalah Waqt. Kata waqt digunakan dalam batas akhir kesempatan atau peluang untuk menyelesaikan suatu peristiwa sebagaimana termaktub dalam Surat an--Nisa ayat 103.
Allah memberikan pesan bahwa shalat apabila dalam keadaan normal harus dilakukan dengan memenuhi syarat rukunnya dan sesuai waktu-waktu yang telah ditentukan. Kata Waqt memberi kesan tentang keharusan adanya pembagian teknis mengenai masa yang dialami sekaligus keharusan untuk menyelesaikan pekerjaan dalam waktu-waktu tersebut, dan bukannya membiarkannya berlalu hampa (M. Quraish Shihab, Wawasan al-Qur’an; Tafsir Maudlu’i atas perbagai persoalan Umat, 2000).
Kemudia kata dahr. Di dalam al-Quran, Allah SWT menggunakan kata dahr seperi dalam Surat al-Jatsiyah ayat 24. Kata ini digunakan untuk saat berkepanjangan yang dilalui alam raya dalam kehidupan dunia ini, yaitu sejak diciptakan-Nya sampai punahnya alam semesta ini.
Dalam Surat al-Jatsiyah ayat 24 menjelaskan tentang anggapa orang-orang yang tidak beriman bahwa tidak ada kehidupan di akhirat nanti. Mereka menganggap hidup dan matinya hanyalah perjalanan waktu.
Kematian adalah akhir perjalanan wujud manusia dan tidak ada kebangkitan sesudahnya. Kata dahr dalam ayat tersebut memberi kesan bahwa segala sesuatu pernah tiada, dan bahwa keberadaannya menjadikan ia terikat oleh waktu.
lalu, kata ajal menunjukkan waktu berakhirnya sesuatu, berakhirnya usia seseorang, masyarakat atau negara. Hal itu sebagaimana dinyatakan dalam Surat al-A'raf ayat 188. Kata ajal memberi kesan bahwa segala sesuatu ada batas waktu berakhirnya, sehingga tidak ada yang langgeng dan abadi kecuali Allah SWT sendiri.
Kata waktu juga diungkapkan dengan kata ashr di dalam Surat al-Ashr. Kata ashr bermakna waktu menjelang terbenamnya matahari tetapi juga dapat diartikan sebagai masa secara mutlak. Kata ashr memberi kesan bahwa saat-saat yang dialami oleh manusia harus diisi dengan kerja memeras keringat dan pikiran.
Sedangkan kata hin dalam Surat al-A'raff ayat 24 dipahami sebagai waktu secara mutlak, pendek atau panjang terkait dengan waktu dan tempatnya. Ayat ini berisi tentang perintah Allah kepada Adam dan Hawa untuk turun ke bumi bertempat tinggal di sana sebagai tempat kediaman sementara dan mencari kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan (M. Quraish Shihab, 2000).
Kata hin memberi kesan bahwa waktu itu hanya saat-saat yang terkait pada pelaksanaan suatu pekerjaan atau peristiwa tertentu saja.
Yang terakhir adalah term sa’ah. Kata sa'ah diungkapkan dalam Surat an-Nahl ayat 61, yang bermakna akhir masa kehidupan duniawi serta kepunahan alam.
Pada ayat ini, Allah menjelaskan bahwa salah satu bukti hikmah kebijaksanaan Allah adalah menangguhkan hukuman atas orang-orang yang berbuat kedzaliman. Kata sa’ah memberi kesan bahwa waktu atau saat terjadinya suatu peristiwa tertentu itu sangat terbatas [dutaislam.com/in]
Artikel dutaislam.com
Demikian penjelasan 6 Term Waktu Dalam Al-Quran. Adapun Asbabun Nuzul Surat Al-Ashr, 4 Kriteria Orang yang Tidak Merugi, silahkan baca di artikel berikutnya.
