Kiai Marzuki Buktikan 4 Kebohongan Kelompok yang Bid'ahkan Amaliyah NU
Cari Berita

Advertisement

Kiai Marzuki Buktikan 4 Kebohongan Kelompok yang Bid'ahkan Amaliyah NU

Duta Islam #03
Sabtu, 23 Februari 2019
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Kiai Marzuki Mustamar. Foto: Istimewa.
DutaIslam.Com - Dalam pengajian rutin Lembaga Dakwah PBNU di Gedung PBNU, Jakarta, (20/20/2019) lalu, Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar membuktikan kelompok di luar NU yang sering menuduh amaliyah NU sebagai alaman bid'ah. Menurut Kiai Marzuki, mereka berbohong.

Kiai Marzuki menukil hadits dari kitab-kitab rujukan terpercaya dalam sumber Islam, salah satunya Kitab Sahih Bukhari dan Muslim. Dalam kesempatan itu, ada tiga kebohongan yang dibuktikan oleh Kiai Marzuki Mustamar.

Pertama, tentang bacaan Doa Iftitah setelah Takbiratul Ihram.

“Ini Sahih Muslim, matannya saja, sanadnya tidak ditulis. Di Sahih Muslim ini nomor urut 630 mensunnahkan bacaan "Allahu akbar kabiro walhamdulillahi katsiro wa subhanallahi bukratan wa asila. Apa kata orang di luar NU? Bid’ah, ora enek dalile (tidak ada dalilnya). Ojo gelem melo orang di luar NU, diapusi (jangan mau ikut orang di luar NU, dibohongi! red.),” ucap Kiai Marzuki.

Kedua, tentang telunjuk saat Tahiyat Akhir dalam Shalat. Menurut Kiai Marzuki, di dalam kitab Shahih Muslim hadits nomor 408 dijelaskan shalat Nabi Muhammad saat duduk tahiyat akhir. Jari telunjuk nabi menunjuk ke arah kiblat.

“Mereka enggak mau begini, kurang puas,” katanya sembari menggerak-gerakan jari telunjuknya secara memutar. “Bagi kami terserah, tapi kalau mereka bilang begini (telunjuk lurus) tak ada dalilnya, mereka bohong!” lanjutnya.

Ketiga, tentang Qunut. Dijelaskan Kiai Marzuki berdasarkan Kitab Sahih Muslim, hadits nomor 272, Nabi Muhammad melakukan qunut pada rakaat kedua shalat Subuh.

“Silakan tidak qunut kalau tidak hafal, tapi kalau mengatakan (qunut) tidak ada dalilnya, bohong. Bohong! Itu Sahih Muslim,” lanjutnya.

Tentang qunut subuh, terdapat pula di dalam kitab Sahih Bukhari hadits nomor 1001 sama dengan Sahih Muslim hadits nomor 272.

Keempat, tentang mengeraskan bacaan Basmalah (jahr).

Di dalam Sahih Bukhari pula, hadits nomor 3451 diterangkan bahwa Nabi mengeraskan bacaan bismillah.

“Mereka tak mau bismillah atau mau tapi malu-malu, lirih. Enggak mau ngeraskan. Terserah, kami tak mengurusi mereka, tapi kalau mereka bilang bismillah jahr (terdengar) tak ada dalilnya, mereka bohong!" ucap Kiai Marzuki.

Kiai Marzuki juga meminta agar warga NU tidak terpengaruh kepada orang-orang di luar NU.

“Jangan terpengaruh golongan di luar NU. Jangan ikut-ikutan gerakan di luar NU,” katanya.

“Kalau Sampeyan keluar dari NU, khawatir dibohongi,” lanjutnya sebagaimana dilansir dari NU Online. [dutaislam.com/pin]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB