 |
| Pasukan Bebas Sampah di Munas Alim Ulama. Foto: NU Online. |
Dilansir dari NU Online, pasukan bebas sampaih ini dikoordinasi langsung Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU). Mereka akan tersebar di beberapa titik krusial di arena Munas.
Bara Sadera mengatakan, tim sudah terbagi menjadi beberapa satuan tugas. Mereka telah memahami tugas masing-masing untuk membersihkan beberapa jenis sampah.
“Ada yang khusus mengumpulkan sampah kertas, kardus, gelas plastik, botol plastik, dan sampah-sampah elektronik seperti kabel dan lain-lain,” ujar salah seorang Relawan LPBINU yang bertugas mengkoordinasi pasukan ini, Rabu (27/02/2019).
Menurut Bara, sampah-sampah sudah akan tersortir sejak tahap pembersihannya sehingga mudah mengelola pada tahap selanjutnya.
Sejumlah titik yang menjadi konsentrasi pasukan semut LPBINU ini di antaranya lokasi pembukaan Munas NU, NU Expo, lokasi bazar dan pasar rakyat, serta lingkungan pesantren secara umum.
Pasukan im bebas sampah akan bekerja hingga perhelatan Munas dan Konbes NU selesai pada 1 Maret 2019.
Salah satu program unggulan LPBINU memang mengelola sampah. Mereka saat ini mempunyai lembaga bernama Bank Sampah Nusantara. Lembaga pengelolaan sampah ini tidak hanya mengelola sampah, tetapi juga mengubah sampah menjadi sejumlah kerajinan tangan bernilai jual.
Sebagaimana diketahui, dalam Munas Alim Ulama, sampah menjadi salah satu sorotan karena semakin mengkhawatirkan. Masalah sampah akan dibahas dalam perspektif fiqih atau hukum Islam.
Tunggu saja hasilnya [dutaislam.com/Fathoni/pin]
