4 Unsur Memahami Ayat Lingkungan
Cari Berita

Advertisement

4 Unsur Memahami Ayat Lingkungan

Duta Islam #04
Senin, 25 Februari 2019
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Sumber: istimewa
Permasalah lingkungan menjadi perbicangan yang menarik di berbagai kalangan. Isu lingkungan beberapa tahun belakangan ini seperti menjadi isu hangat yang ramai dibahas khalayak umum. Kerusakan lingkungan yang kerapkali terjadi telah memicu banyak pihak melakukan berbagai tindakan penyelamatan lingkungan.

Dutaislam. Com - Kerusakan lingkungan telah menyadarkan semua pihak untuk meminimalisir segala kerusakan. Mereka memunculkan teori-teori sebagai landasan bertindak dalam mengatasi kerusakan yang terjadi. Usaha-usaha lain juga dilakukan semua pihak.

Para ahli di bidang lingkungan dan para ilmuwan berusaha menciptakan alat-alat canggih guna menyelamatkan lingkungan. Ada yang berhasil menyelamatkan sebagian kecil kerusakan, namun tidak sedikit pula yang gagal. Begitu pula dengan teori-teori yang muncul, sebagian terealisasi menjadi aksi nyata, sedangkan sebagian yang lain hanyalah menjadi teori yang tidak dapat dipraktikkan.

Lantas, bagaimana peran agama dalam melihat fenomena kerusakan lingkungan? Agama yang menjadi standar nilai manusia dalam menjalani kehidupan di muka bumi. Islam sebagai agama salah satu agama samawi menawarkan paradigma seperti apa  dalam menjawab problematika kerusakan lingkungan.

Melalui Al-Quran, Islam telah menegaskan alam sebagai tempat tinggal manusia adalah harta karun paling berharga. Manusia akan senantiasa berinteraksi, mempengaruhi  dan dipengaruhi oleh lingkungan hidupnya.

Hubungan timbal balik ini akan terus berlangsung sepanjang kehidupan manusia di bumi. Kondisi tersebut menuntut adanya keseimbangan alam demi kelangsungan kehidupan di muka bumi. Sebagai satu-satunya makhluk biotik yang memiliki akal budi, manusia memiliki tanggung jawab untuk melestarikan lingkungan agar tetap seimbang. Secara gamblang Allah swt menjelaskan hal tersebut dalam firmanNya  Surat al-Baqarah: 30

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الأرْضِ خَلِيفَةً قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لا تَعْلَمُونَ

"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".(Q.S Al Baqarah : 30).

Pro. Dr. M. Quriash Shihab dalam buku Membumikan al-Qur’an, Fungsi dan Peran Wahyu, menyatakan bahwa pelestarian lingkungan berhubungan erat dengan tugas manusia sebagai khalifah di muka bumi. Kekhalifahan ini mempunyai tiga unsur yang saling terkait: manusia sebagai khalifah, alam raya (bumi) sebagai tempat tinggal manusia dan hubungan antara manusia dengan alam (tugas-tugas kekhalifahan). Kemudian ditambah unsur keempat yang berada di luar kekuatan manusia. Yaitu, Allah SWT sebagai pemberi tugas kekhalifahan yang telah menundukkan alam semesta bagi manusia.

Unsur pertama adalah manusia sebagai khalifah. Al-Quran telah menjelaskan bahwa manusia diciptakan dan diberi tugas sebagai khalifah di muka bumi. Penjelasan tersebut tersebar di beberapa ayat dalam al-Quran. Di antaranya adalah Surat al-Baqarah: 30, Surat an-Nur: 55, Surat al-An’am: 165, Surat al-Fatir: 39, Surat al-A’raf: 129 dan lain-lain.

وَهُوَ الَّذِي جَعَلَكُمْ خَلَائِفَ الْأَرْضِ وَرَفَعَ بَعْضَكُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَاتٍ لِيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آتَاكُمْ إِنَّ رَبَّكَ سَرِيعُ الْعِقَابِ وَإِنَّهُ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ 

Dan Dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebagian kamu atas sebagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS. al-An'am: 165).

Unsur kedua adalah alam raya atau bumi sebagai tempat tinggal manusia. Allah swt menjadikan bumi beserta isinya sebagai tempat tinggal manusia yang sempurna. Penjelasan tersebut terdapat dalam beberapa ayat. Di antaranya adalah Surat al-Baqarah: 164, Surat Ali Imran: 189-191, Surat Yunus: 34 dan lain-lain.

اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِيْ تَجْرِيْ فِى الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ مِنَ السَّمَآءِ مِنْ مَّآءٍ فَاَحْيَا بِهِ الْاَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيْهَا مِنْ کُلِّ دَآ بَّةٍ   وَّتَصْرِيْفِ الرِّيٰحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَآءِ وَالْاَرْضِ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّعْقِلُوْنَ

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan (QS. al-Baqarah: 164).

Unsur ketiga adalah hubungan antara manusia dengan alam. Dalam hal ini akan dikategorikan menjadi dua bagian. Pertama, anjuran untuk memelihara alam. Kedua adalah kerusakan di bumi akibat ulah tangan mansuia.  Anjuran bagi manusia untuk memelihara alam terdapat dalam beberapa ayat Al-Quran. Di antaranya terdapat di Surat Hud: 85,  Surat al-Baqarah: 11-12, Surat al-A’raf: 56,  Surat al-Qaṣaṣ: 77,  Surat ar-Rum: 41 dan lain-lain.

وَيَا قَوْمِ أَوْفُوا الْمِكْيَالَ وَالْمِيزَانَ بِالْقِسْطِ  وَلَا تَبْخَسُوا النَّاسَ أَشْيَاءَهُمْ وَلَا تَعْثَوْا فِي الْأَرْضِ مُفْسِدِينَ

Hai kaumku, cukupkanlah takaran dan timbangan dengan adil, dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan janganlah kamu membuat kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan (QS. Hud: 85).

Unsur keempat adalah Allah swt sebagai pemberi tugas kekhalifahan yang telah menundukkan alam bagi manusia. Hal ini terdapat dalam beberapa ayat Al-Quran. Yakni, al-Jasiyah: 12-13, Surat al-Hijr: 19-21, Surat al-A'raf: 10, 24,  Surat al-Furqan: 48-49, Surat al-Fatir: 9, Surat  al-Rum: 48 dan lain-lain.

للَّهُ الَّذِي سَخَّرَ لَكُمُ الْبَحْرَ لِتَجْرِيَ الْفُلْكُ فِيهِ بِأَمْرِهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (١٢)وَسَخَّرَ لَكُمْ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ  جَمِيعًا مِنْهُ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُون

Allah-lah yang menundukkan lautan untukmu supaya kapal-kapal dapat berlayar padanya dengan seizin-Nya dan supaya kamu dapat mencari karunia -Nya dan mudah-mudahan kamu bersyukur. Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir (QS. al-Jasiyah: 12-13). [dutaislam/in]

Artikel dutaislam.com

Demikian penjelasan 4 Unsur Memahami Ayat Lingkungan. Adapun asbabun nuzul Surat Ali Imran ayat 31, bukti cinta kepada rasulullah, silahkan baca di artikel berikutnya.

Terjemah Hikam Athaillah

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB