![]() |
Mantan Jubir HTI Ismail Yusanto. Foto: Istimewa. |
Jangan heran bila HTI mendukung gerakan #2019GantiPresiden. Karena bagi HTI, rezim Jokowilah dalang dibalik dilumatnya eksistensi HTI jadi Ormas keagamaan resmi di Indoensia. Meski, hingga saat ini, HTI terus mencaari celah membuat chaos-chaos di berbagai daerah.
Gerakan #2019GantiPresiden diinisiasi oleh Partai Kedilan Sejahtera (PKS) yang berbagai pihak dinilai sebagai cara licik PKS mengalihkan isu atas masalah yang menjerat partainya. Presiden PKS dan Jubir HTI Ismail Yusanto dalam video yang viral pun pernah deklarasi bersama, #2019GantiPresiden. Bahkan Ismail menyebut ganti sistem.
Dukungan almarhum HTI terhadap gerakan #2019GantiPresiden ditegaskan langsung oleh Mantan Jubir HTI Ismail Yusanto.
“#2019GantiPresiden adalah gerakan rakyat yang sudah emoh terhadap rezim zalim, bohong, dan ingkar janji,” ujar Ismail, Selasa (28/08/2018) dilansir dutaislam.com dari Tempo.co.
Namun, Ismail menampik #2019GantiPresiden dilandasi keinginan mendirikan negara islam atau kilafah, seperti yang diperjuangkan oleh HTI. Ismail menganggapnya sebagai tuduhan yang tidak benar. Bahkan menyebutnya sebagai khayalan.
“Khayal itu,” ucap Ismail.
Satu pernyataan yang ndobol alias ngapusi, bohong. Kalau bukan demi khilafah, mengapa Ismail menyerukan ganti sistem, bukan #2019GantiPresiden dalam rekaman Mardani Ali Sera?
Di sisi lain, pernyataan tersebut bertolak dari dasar ideologi HTI yang menganggap bahwa NKRI adalah thoghut dan menegakkan khilafah adalah wajib. Rasanya tidak mungkin HTI hanya mendukung #2019GantiPresiden tanpa ada maksud ingin menegakkan khilafah.
Lha, NKRI saja dianggap thaghut, bagaimana mungkin mendukung pergantian sistem dalam pemerintahan thaghut? [dutaislam.com/pin]
Baca: Membongkar UU Negara Khilafah HTI, Isinya Tolak Komunitas Non Muslim dan Perempuan Punya Jabatan
