![]() |
Sahabat Rofi'i, peserta Diklat Terpadu Dasar (DTD) Banser Satkoryon Tingkir, Salatiga. Foto: istimewa |
45 menit berlalu datanglah seorang dengan sepeda roda tiganya agak sedikit binggung mencari tempat untuk mengembalikan formulir pendaftaran yang digenggamnya. Turunlah dari sepeda motor roda tiga yang selalu menemani kemanapun ia pergi dan tidak lupa dengan kedua tongkat penyangga tubuhnya sebelah kanan dan kiri.
"Mas pendaftarannya sebelah sini," ucapku padanya. Dengan jalan berlahan ia menghampiriku dengan nafas agak terengah-engah setelah berjalan sambil menyodorkan formulir keluar kata-kata dari mulut ikhlasnya untuk mengabdi, " Mas..Ijinkan aku ngurip-urip NU " (Mas..Ijinkan saya untuk ikut menghidupkan NU).
Tersentak dan terkejut sesaat dan nafas ini sudah mulai tak beraturan dan matapun memaksa untuk meneteskan air mata dengan berharap semoga tetesan air mata ini menjadi saksi besuk di yaumul qiyamah seorang hamba ALLAH yang tulus ikhlas dengan keterbatasan yang ia miliki untuk ta'dzim menjaga Islam, NU dan NKRI.
Sesaat kata hatipun terucap, "Mas Rofi'i..kita semua iri dengan njenengan". [dutaismlam.com/gg]
Source: Muhammad Nabhan
Baca: Banser, Tersenyumlah..
