![]() |
Kordinator Aksi Alianasi Masyarakat Mayong Abdul Munif yang menolak kedatangan UAS di Jepara. Foto: Istimewa. |
Abdi Munif, selaku koordinator aksi dalam pernyataanya menolak segala bentuk gerakan radikalisme dan segala bentuk gerakan yang bertentangan dengan NKRI. Pernyataan itu, diakui Munif, dipicu beredarnya atribut khas ormas terlarang HTI menjelang kehadiran UAS yang diundang Ustadz Mudhofar ke pesantren-nya, Al-Husna yang berlokasi di Kecamatan Mayong, Jepara.
“UAS belum datang saja, timnya dengan simbol-simbol HTI sudah masuk ke Mayong,” ujar Munif, di Desa Gleget, Mayong, Jepara, Senin (29/08/2018) malam.
Munif menyayangkan pihak keamanan yang dianggapnya kecolongan. "Keamanan kok bisa kecolongan," imbuhnya.
Gara-gara simbol bendera HTI masuk ke Mayong, Munif menganggap desanya tercemari oleh ajaran khilafah yang bertentangan dengan NKRI. Padahal, Mayong adalah tempat kelahiran pahlawan nasional RA Kartini.
“RA Kartini yang mengajari munculnya Sumpah Pemuda, itu di sini. Ratu Kalinyamat yang memperjuangkan penjajahan dari Portugis, juga dari sini,” tandasnya.
“Kami tidak rela,” ungkap Munif soal beredarnya atribut HTI. [dutaislam.com/pin]
