Resah Atribut Khas HTI Beredar, Aliansi Masyarakat Mayong Tolak UAS ke Jepara
Cari Berita

Advertisement

Resah Atribut Khas HTI Beredar, Aliansi Masyarakat Mayong Tolak UAS ke Jepara

Duta Islam #03
Rabu, 29 Agustus 2018
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Kordinator Aksi Alianasi Masyarakat Mayong Abdul Munif yang menolak kedatangan UAS di Jepara. Foto: Istimewa.
DutaIslam.Com – Rencana kehadiran Ustadz Abdul Somad (UAS) ke Jepara pada 1 September 2018 membuat sejumlah masyarakat Jepara resah. Kemudian muncul gerakan masyarakat se-Kecamatan Mayong mengatasnamakan “Aliansi Masyarakat Mayong Cinta NKRI”. Mereka menolak tegas rencana kedatangan UAS di Bumi Kartini.

Abdi Munif, selaku koordinator aksi dalam pernyataanya menolak segala bentuk gerakan radikalisme dan segala bentuk gerakan yang bertentangan dengan NKRI. Pernyataan itu, diakui Munif, dipicu beredarnya atribut khas ormas terlarang HTI menjelang kehadiran UAS yang diundang Ustadz Mudhofar ke pesantren-nya, Al-Husna yang berlokasi di Kecamatan Mayong, Jepara.

“UAS belum datang saja, timnya dengan simbol-simbol HTI sudah masuk ke Mayong,” ujar Munif, di Desa Gleget, Mayong, Jepara, Senin (29/08/2018) malam.


Munif menyayangkan pihak keamanan yang dianggapnya kecolongan. "Keamanan kok bisa kecolongan," imbuhnya.

Gara-gara simbol bendera HTI masuk ke Mayong, Munif menganggap desanya tercemari oleh ajaran khilafah yang bertentangan dengan NKRI. Padahal, Mayong adalah tempat kelahiran pahlawan nasional RA Kartini.

“RA Kartini yang mengajari munculnya Sumpah Pemuda, itu di sini. Ratu Kalinyamat yang memperjuangkan penjajahan dari Portugis, juga dari sini,” tandasnya.

“Kami tidak rela,” ungkap Munif soal beredarnya atribut HTI. [dutaislam.com/pin]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB