Nomor 1 di NU, Kiai Ma’ruf 8 Tahun Jadi Dewan Pertimbangan Presiden SBY
Cari Berita

Advertisement

Nomor 1 di NU, Kiai Ma’ruf 8 Tahun Jadi Dewan Pertimbangan Presiden SBY

Duta Islam #03
Minggu, 19 Agustus 2018
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Kiai Ma'ruf Amin. Foto: Istimewa.
DutaIslam.Com – Nama KH. Ma'ruf Amin banyak menghias pemberitaan dalam beberapa hari terakhir. Barawal dari kesaksiannya dalam sidang dugaan penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama 2016 lalu hingga kini dipilih sebaga Calon Wakil Presiden mendampingi Joko Widodo.

Siapakah Kiai Ma'ruf Amin?

Kiai Ma'ruf saat ini tercatat menyandang dua jabatan penting. Pertama adalah Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) sejak 2015. Pria kelahiran Tangerang, 11 Maret 1943, ini menggantikan Din Syamsuddin sebagai Ketua Umum MUI sebelumnya.

Kiai Ma'ruf disebut sebagai ulama fikih yang disegani. Sebelum jadi Ketua Umum, di MUI Kiai Ma'ruf pernah menjadi Ketua Komisi Fatwa yang bertanggung jawab soal penerbitan fatwa MUI. Kiai Ma'ruf yang pernah belajar di Pondok Pesantren Tebuireng ini disebut cicit dari Syaikh Muhammad Nawawi al-Jawi al-Bantani, ulama besar asal Banten yang pernah menjadi Imam Masjidil haram. Syaikh Nawawi adalah ulama yang hidup tahun 1730 hingga 1813. Para ulama Indonesia menyebut Syaikh Nawawi sebagai Bapak Kitab Kuning Indonesia. Ratusan buku pernah dia tulis semasa hidup.

Kedua, Kiai Ma'ruf juga menduduki jabatan tertinggi di Nahdlatul Ulama, organisasi masyarakat Islam terbesar di Indonesia. Jabatannya adalah Rais Am atau Ketua Umum dalam arti sebenarnya. Sementara Ketua Tanfidziyah atau Ketua Umum PBNU yang selama ini lebih dikenal, lebih pada ketua pelaksana. Jabatan ini membuat Kiai Ma'ruf menjadi ulama yang paling dihormati di kalangan nahdliyin, sebutan untuk pengikut NU. Katib Syuriah PBNU Asrorun Niam Sholeh menyebut Kiai Ma'ruf sebagai "Top of the top pimpinan Ulama Indonesia dan panutan mayoritas umat Islam Indonesia".

Ma'ruf bukan cuma ulama. Ia juga dikenal sebagai politikus. Dalam daftar kariernya, Kiai Ma'ruf pernah menjadi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat dan Majelis Permusyawaratan Rakyat dari Partai Kebangkitan Bangsa. Ia juga pernah menjadi Ketua Dewan Syuro partai yang didirikan Abdurrahman Wahid itu.

Dalam pemerintahan sebelumnya, Kiai Ma'ruf dipercaya menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden sejak tahun 2007 hingga 2014 atau sejak separuh pertama era Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan periode kedua SBY memimpin Indonesia.

Karena itu pula dalam sidang Ahok pada 2016 lalu, Kiai Ma’ruf disebut-sebut punya kedekatan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Jabatan 8 tahun menjadi dewan pertimbangan presiden menunjukkan bahwa Kiai Ma'ruf memiliki pengetahuan yang cukup memadai, baik dalam hal politik maupun agama. [dutaislam.com/pin]

Keterangan: 
Diolah dari CNNIndonesia.com


Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB