Mempertegas NU Betul-betul Karomah Para Wali
Cari Berita

Advertisement

Mempertegas NU Betul-betul Karomah Para Wali

Duta Islam #03
Rabu, 15 Agustus 2018
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
NU untuk NKRI. Foto: Istimewa.
DutaIslam.Com - Narasi "kasihan” dan "dimanfaatkan” dipakai untuk membuat fitnah yang halus, karena untuk memfitnah langsung terhadap Kyai Ma'ruf Amin mereka tidak akan mampu.

Ketahuilah! NU itu mendampingi dan mengawal pemerintahan, bukan dimanfaatkan. Masih Tidak Yakin Kalau NU sebagai penjaga Negara dan Agama?

Maaf, bukan riya', ukan sombong. Hanya mempertegas kalau NU betul-betul bagian dari mu'jizat-nya para Nabi para Rasul, dan karomah-nya para Wali Allah. Bukti sejarah perjuangan NU untuk Islam  dan NKRI.

1. NU, melalui Komite Hijaz yang dibentuk Hadratu Syech KH. Hasyim Asy'ari dengan mengutus KH. Wahab Chasbullah telah berhasil menghentikan rencana penghancuran makam Rasulullah SAW oleh pemerintah Arab Saudi yang berpaham Wahabi.

2. NU, melalui barisan Hizbullah dan lainnya berjuang menumpas penjajahan Jepang.

3. NU, membumikan nama Indonesia dan mengusulkan Ir. Soekarno sebagai pemimpin negara melalui Muktamar Banjarmasin sebelum kemerdekaan.

4. NU, berijtihad bahwa Indonesia adalah negara Darussalam yang harus diperjuangkan melalui Bahtsul Masail dipenghujung tahun 1930-an.

5. NU, dengan Resolusi Jihadnya melalui fatwa Hadratu Syaikh KH. Hasyim Asy'ari tanggal 22 Oktober, memicu perang bersejarah tanggal 10 November.

6. NU, menengahi perseteruan Nasionalis dan Islamis saat membuat Dasar Negara, melalui sosok KH. Wahid Hasyim yang saat itu mengambil lima intisari Piagam Madinah.

7. NU, meminta negara tetap mengayomi umat Islam pasca penghapusan tujuh kata dalam sila pertama Pancasila, kemudian KH. Wahid Hasyim meminta dibentuk Departemen Agama.

8. NU, berhasil menetralisir kebijakan berbau komunisnya Bung Karno, saat Kiai Wahab secara gesit masuk dalam barisan NASAKOM untuk menghadang PKI agar tidak bisa 100% mempengaruhi Soekarno dengan ide-ide komunisme.

9. NU, menjaga keutuhan negara dan ikut bertempur saat Anarkisme Komunis melajalela, melalui Santri Pondok Pesantren dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser). Sebab waktu itu sasarannya adalah para Kiai NU di Pondok Pesantren.

10. NU, berijtihad saat asas tunggal diberlakukan negara, dimasa Kiai Ahmad Siddiq secara gesit menerima asas tunggal Pancasila dengan dalil-dalil sharih.

11. NU, meminta pemerintah mengayomi seluruh ormas Islam di Indonesia, melalui sosok KH. Ibrahim Hosen (ayahnya Gus Nadirsyah Hosen yang dituduh syiah, liberal, anti-Islam, wa akhawatuha) melalui usulan dibentuknya MUI. Beliau juga yang meletakkan dasar-dasar ijtihad ijtima'i ala NU dalam tubuh MUI.

12. NU, selalu mengedepankan at-tawassuth (moderat), at-tawazun (seimbang), al-I’tidal (tegak lurus), dan tasamuh (toleransi). Pada muktamar ke-33 NU di Makassar, Sulawesi Selatan mengusung tema “Islam Nusantara sebagai Islam Mutamaddin Menjadi Tipe Ideal Dunia Islam”.

Islam Nusantara adalah Islam yang empirik dan distingtif sebagai hasil interaksi, kontekstualisasi, indigenisasi, penerjemahan, vernakularisasi Islam universal dengan realitas sosial, budaya, dan sastra di Indonesia. Istilah Islam Nusantara juga digunakan sebagai pembendung untuk menangkal paham Islam Radikal yang terkenal suka sembarangan menghukumi "Bid'ah, Haram, Kafir, Murtad, Musyrik, Toghut, Fasiq, Zindiq", mereka Islam Radikal biasanya sangat membenci Tahlil, Maulid, Sholawat, Talqin, Ziarah Qubur, Thoriqoh, Tasawuf, Imam Madzhab, Habaib dan Wali Songo.

NU dan Warga Nahdliyin lah yang memperjuangkan Islam di Nusantara dan NKRI ini dari masa ke masa, bukan Islam kagetan Radikal yang Hobi nuduh Bid'ah, Kafir!" [dutaislam.com/ed/pin]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB