Ketahuan, Ini Identitas Penampakan Orang Gondrong Pemaki Banser Idiot di Vlog Dhani
Cari Berita

Advertisement

Ketahuan, Ini Identitas Penampakan Orang Gondrong Pemaki Banser Idiot di Vlog Dhani

Duta Islam #02
Senin, 27 Agustus 2018
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami

DutaIslam.Com - Ahmad Dhani ketika hendak mengikuti aksi deklarasi ganti presiden di Surabaya, Ahad (26/08/2018) kemarin, membuat video vlog bahwa dirinya mengaku tak bisa keluar dari hotel. Di depan hotel, kata dia, ada sekelompok orang yang sedang menghadangnya.

Dhani menyebut orang yang menghadangnya itu idiot. Tapi Dhani tidak mengatakan siapa yang menghadangnya itu. Namun Dhani kemudian mengarahkan kameranya pada seorang berambut gondrong yang kemudian menuduh yang menghadangnya adalah Banser. "Banser idiot," kata dia memaki.

Siapa yang nampak di vlog Dhani itu?

"Fery Irawan namanya, seorang berambut gondrong yg memaki BANSER idiot. Tidak kaget sebenarnya memang dari kelompok mereka ini sering mengumpat kelompok lain yg tidak sealiran. Wes lumrah...tapi apa harus selalu dibiarkan?," tulis Narko di akun twitternya @narkosun, Senin (27/08/2018), sambil melampirkan foto-fotonya berikut:


Mengenai tuduhan keterlibatan Banser dalam deklarasi ganti presiden di Kota Surabaya tersebut, Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas pun angkat bicara.

“Soal ada Banser yang turun di Surabaya seperti yang diberitakan, kita akan cek. Mereka benar Banser atau tidak. Masih aktif atau aktif hanya ada momentum-momentum tertentu saja? Saya sudah perintahkan Kasatkornas Banser untuk cek di lapangan,” tandas Gus Yaqut, sapaan akrabnya, Ahad (26/08/2018), sebagaimana dilansir Ansorjateng.net

Menurut Gus Yaqut, pihaknya akan segera mengambil tindakan berdasarkan hasil temuan di lapangan. Termasuk apakah Banser melakukan langkah insubordinasi.

“Nah ini nanti kita akan kategorisasikan untuk mengambil tindakan yang diperlukan. Tunggu saja,” katanya.

Namun, secara tegas Gus Yaqut menyampaikan, secara institusi pihaknya tidak pernah menginstruksikan Banser untuk terlibat dalam demonstrasi apa pun terkait dengan gelombang massa menolak gerakan #2019GantiPresiden, khususnya yang berlangsung di Kota Surabaya.

“Secara institusi tidak ada instruksi. Tapi memang ada kader-kader yang ikut menolak gerakan tersebut secara pribadi. Kalau pribadi, ya kita bebaskan saja. Toh kader Banser dan Ansor pasti sudah tahu mana yang baik dan tidak bagi bangsa ini. Mereka memiliki pertimbangan yang matang untuk terlibat atau tidak,” ungkap Gus Yaqut.

Gus Yaqut menambahkan, Ansor dan Banser baru akan terlibat secara institusional setelah menilai gerakan tersebut menjadi ancaman keutuhan bangsa dan negara.

“Sementara ini, kami masih melihat ini hanya gerakan politik saja dari orang-orang yang frustasi, bingung, nggak tahu akan menggunakan narasi apa melawan petahana,” ujarnya.

Pihaknya juga tidak akan memperdebatkan itu apakah gerakan #2019GantiPresiden konstitusional atau tidak, makar atau bukan. Dia menyerahkan soal tersebut kepada pakar dan ahli hukum apakah gerakan tersebut makar atau tidak.

“Tapi dalam pandangan saya, gerakan #2019GantiPresiden ini gerakan banci. Nggak jelas kelaminnya. Mau diganti dengan apa? Kalau presiden diganti presiden, kan sudah jelas, siapa lawan petahana sekarang. Kenapa nggak sekalian saja, #2019PresidennyaPrabowo, misalnya. Jangan-jangan memang agenda lain yang diselipkan dalam gerakan tersebut,” tandas Gus Yaqut.

Alasan Gus Yaqut, nanti toh ada waktu berkampanye tersendiri untuk pilpres. Kenapa kelompok tersebut tidak sabar. Rakyat, lanjut dia, nanti akan menjadi juri yang paling adil.

“Tidak perlu memaksakan diri sehingga seolah-olah mereka menjadi korban dari sistem. Korban dari kekuasaan, lalu playing victim. Rakyat yang sudah cerdas ini jangan dibodohkan lagi dengan gerakan-gerakan yang nggak ada untungnya bagi bangsa dan negara,” cetusnya.

Namun demikian, Gus Yaqut menegaskan kembali, jika gerakan tersebut sudah menjadi ancaman bagi keutuhan bangsa dan negara, secara kelembagaan Ansor – Banser akan turun dan berada di depan.

“Jika belum, kami juga nggak akan turun. Kita biarkan saja. Biar aparat yang bertindak. Mereka ini, kan, kelompok yang cari-cari perhatian saja, tho?” pungkasnya. [dutaislam.com/gg]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB