Daftar Orang Pekok yang Muncul Setelah Gempa Lombok
Cari Berita

Advertisement

Daftar Orang Pekok yang Muncul Setelah Gempa Lombok

Duta Islam #03
Senin, 06 Agustus 2018
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Salah satu rumah roboh akibat gempa 7,0 SR di Lombok NTB. Foto: Istimewa.
DutaIslam.Com – Orang-orang yang suka mengkalim dirinya paling benar tidak sadar bahwa hatinya telah dibutakan. Seluruh masalah yang terjadi pun dianggap sebagai salah pemerintah dan jadi alat untuk orgasme syahwat politik.

Inilah yang terjadi setelah peristiwa gempa bumi 7.0 SR yang terjadi di Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (06/08/2018). Orang-orang pekok bermunculan menilai peristiwa gempa bumi akibat Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi yang mendukung Joko Widodo dalam Pipres 2019 mendatang.

Temuan dutaislam.com, setidaknya ada lima orang yang telah mengaitkan gempa Lombok dengan politik atas nama agama yaitu akun Mahdi Firdaus, Alvian, Casca, Ibarahim Yusuf, dan Jon Ruis. Mereka menilai bencana seenak mulutnya sendiri.

Misalnya diungkapkan Mahdi Firdaus melalui akun @m.mahdifirdaus. Gempa disebut peringatan dari Allah kepada TGB. Diapun meminta TGB kembali ke barisan Ustadz Abdul Somad.

“@tuangurubajang mungkin ini peringatan dari Allah, kembalilah ke jalan yang lurus ustadz. Mari bergabung dengan kami barisan UAS dan ulama garis lurus lainnya,” ujar Mahdi melalui akun Twitternya.

Lelaku bernama Alvian juga mengungkapkan hal yang sama. Bahkan tak segan-segan dia menuding bahwa gempa bumi berawal setelah TGB mendukung Joko Widodo.

“Serangkaian bencana tersebut bermula setelah keputusan bapak, semoga dapat bapak ambil hikmahnya. Mungkin ini teguran dari Allah atas keputusan bapak terdahulu yang telah mengecewakan umat @tuanggurubajang,” katanya.

Selian kedua orang di atas, masih banyak yang lain. Bisa dilihat discreenshot berikut ini:


Sama pekoknya, akun bernama @RuisJon. Malah ia tidak bersimpati kepada korban bencana. Ia menegur karena orang-orang berlarian saat ada bencana. Alasannya syar’i tapi tanpa pakai otak. Kalau mati dari bencana Allah katanya tak perlu lari, karena itu sama halnya mati karena Allah.

“Bukannya mati disaat shalat itu yang kaum muslim inginkan. Lah ini kenapa malah lari menyelamatkan diri. Aneh juga.. bencana dari Allah.. gak mau mati karena Allah,” katanya.



Tim Cyber dutaislam.com serasa syok setelah melihat komentar-komentar tersebut. Salah satunya Ahmad Arwani.

"Bocah gemblung iku tenan. gak ada otak dan hati. Astaghfirullah," katanya dalam grup diskusi dutaislam.com, Senin (06/08/2018).

"Orang bijak menyikapi bencana dengan seksama bahwa semua itu hanyalah kembali kepada Allah. Bencana terjadi bukan karena memilih Pak Jokowi. Bencana alam pun kok malah dipolitisasi," katanya.

Agama tak pernah salah, tetapi bila agama dipahami begini, kemungkinan yang konslet memang orangnya. Naudzubillah! [dutaislam.com/pin]

Baca: Gagal Paham Islam Nusantara Sebab "The Fallacy of Straw Man"

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB