Cara Mudah Tuhan "Menghukum" Neno Warisman
Cari Berita

Advertisement

Cara Mudah Tuhan "Menghukum" Neno Warisman

Duta Islam #03
Rabu, 29 Agustus 2018
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Neno Warisman. Foto: Istimewa.
DutaIslam.Com – Sepandai-pandainya tupai melompat akan jatuh juga. Demikian pepatah sederhana yang sudah akrab di telinga. Karena kesederhanaan kata pepatah tersebut, mungkin kita sering melupakan dan tak mengamalkannya. Sikap sombong dan congkak pun kerap kita lakukan.

Kita bersukur. Berkat artis politik Neno Warisman, kita kembali ingat pepatah tersebut untuk lebih berhati-hati. Neno Warisman mungkin sedang lupa dengan pepatah yang biasa diajarkan waktu SD tersebut. Hingga tanpa disadarinya, Neno telah memakai  mikrophone kabin pesawat saat penerbangan dari Pekanbaru ke Jakarta, Sabtu (25/08/2018). Satu tindakan yang  melanggar aturan penerbangan.

Neno tak sadar dan selalu merasa aman dengan keahliannya yang suka melompat sana sini untuk melakukan provokasi politik #2019GantiPresiden. Di berbagai tempat Neno berhasil menyulut massa pendukungnya untuk membenci presiden. Terakhir di Pekanbaru Riau, Neno setidaknya masih bisa tersenyum manis meskipun sempat dihadang massa di bandara. Seolah tiada seorangpun yang dapat mengalahkan kelincahannya, menurunkan hujan caci maki jelang pesta demokrasi yang mulai ngeri.

Tetapi biar bagaimanapun Tuhan maha kuasa. Dia tak pernah kehabisan cara. Apalagi hanya mengahadapi manusia yang diciptakannya sendiri. Neno Nano misalnya, bagi tuhan perkara kecil remeh temeh.

Barangkali tuhan hanya sekali ucap, “lupalah!” Neno Warisman akhirnya lupa bahwa menggunakan mikrophone di pesawat termasuk pelanggaran. Neno pun terancam mendekam 1 tahun di penjara dan denda Rp 500 juta.

Sebenarnya tuhan bisa saja "menghukum" Neno saat di Pekanbaru atau di tempat-tempat lain ketika ia menyampaikan provokasi politik #2019GantiPresiden. Saat dihadang massa bisa saja tuhan menakdirkan Neno mendapat kekerasan dari massa. Tapi tuhan pasti punya maksud lain. Tapi tuhan tak memilih manusia untuk mengingatkan Neno. Dijadikanlah sebuah mikropohone sebagai alat menjerat Neno.

Ini sekaligus menunjukkan bahwa tak membutuhkan banyak massa untuk menghukum Neno. Ia telah kalah dan dikalahkan oleh dirinya sendiri, melalui benda mati bernama mikropone.

Tapi sayangnya, ketika dimintai keterangan Neno justru memilih bungkam. Dia enggan berkomentar saat diwawancarai wartawan. Barangkali baru disadarinya dan dia belum habis pikir betapa konyol perbuatannya saat di pesawat Lion Air

Padahal, publik menunggu pernyataan ibu muda dan masih terlihat manis tersebut berkomentar. Tentu masih dengan ciri khasnya, membela dirunya dengan tegas bahwa segala perbuatannya dilakukan demi bangsa dan negara, atas nama tuhan dan agama, yang di mata orang-orang cerdas tak lebih sekedar gdebus, plekenyes, dan blegedes!

Mari ambil pelajaran dari Neno. Sepandai-pandai tupai melompat akan jatuh juga. Tak ada gading yang tak retak. Mari berhati-hati karena ada tuhan yang ada di mana-mana dan tak dimana-mana bisa "menghukum" kita dimana saja dan kapan saja![dutaislam.com/pin]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB