“Rata-rata dari warga yang kami temui masih mengalami trauma. Bahkan dihantui peristiwa tsunami yang pernah terjadi di Aceh. Sampai hari ini mereka belum berani menempati rumahnya, karena meski rumahnya tidak runtuh, rumah mereka rusak berat dan retak-retak,” terang Misbahul Munir, Sekretaris PC GP Ansor Kendal Jawa Tengah, disela kunjungannya ke Desa Batu Kambung, Kecamatan Batu Lingsar, Lombok Barat, Kamis (23/08/2018).
Menurut Misbah anak-anak menjadi pihak yang paling rentan mengalami trauma. Kebutuhan mereka untuk bersekolah dan bermain praktis terganggu. Pasalnya bangunan milik pemerintah termasuk gedung-gedung sekolah dan bahkan kantor Dinas Pendidikan di Kabupaten Lombok Utara yang dikunjunginya rata dengan tanah.
“Kami ajak anak-anak bermain dan bercerita. Awalnya masih tampak canggung. Tapi setelah ada yang memulai, berangsur mereka bisa bercerita dan bercanda secara lepas. Mereka bilang pengen berangkat ke sekolah lagi. Setidak-tidaknya yang kami lakukan ini bisa sedikit mengobati kerinduan anak-anak pada dunianya yang terenggut akibat gempa,” tambah Misbah.
Lazisnu Kendal Salurkan Bantuan
Terpisah, Muhammad Ulil Amri, Ketua Ansor Kendal, menyampaikan kedatangan timnya untuk menyerahkan bantuan dari warga nahdliyin yang dihimpun melalui Lazisnu Kendal. Selain itu, pihaknya juga menerjunkan personil Bagana Banser Satkorcab Kendal untuk membantu keperluan SAR dan tanggap bencana di lapangan. Tim berkoordinasi dengan Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) PBNU dan Pengurus Wilayah NU di NTB.
Ketua Posko NU Kendal Peduli Bencana NTB, Khusnul Huda, menambahkan bantuan yang diserahkan berupa berupa sembako, keperluan ibu dan anak, genset, tandon air, dan juga hewan kurban. Bantuan telah didistribusikan ke tiga titik pengungsian korban gempa di Kabupaten Lombok Utara pada Rabu kemarin. Hari ini rombongan melanjutkan kunjungannya ke Lombok Barat yang juga terdampak gempa cukup parah. [dutaislam.com/gg]
