![]() |
Wahyu Muryadi (kiri) saat hadir dalam Kopdar Santrinet Nusantara, Artotel, Jakarta, Sabtu (11/08/2018) |
Sementara, media sosial (medsos) itu memiliki dua kelemahan, pertama, struktur redaksi yang tidak jelas, dan kedua, ramai dengan berita anomim (tanpa sumber).
Demikian diungkapkan oleh wartawan senior Tempo, Wahyu Muryadi, pada diskusi Kopdar Santrinet Nusantara bertajuk "How to Factcheck Hoax", yang diselenggarakan Kemenag RI dalam rangka Hari Santri 2018, di Hotel Artotel, Jakarta, Sabtu (11/08/2018) malam.
"Tantangan santri di internet itu adalah menampilkan teks (konten media dan medsos) atau substansi yang bisa dipertanggungjawabkan," terang Wahyu kepada ratusan admin akun medsos santri.
Tantangan itu makin berat mengingat saat ini makin mudah saja membuat media dengan biaya yang cukup murah. "Apalagi sekarang muncul fenomena kiai posting," tandas Wahyu.
"Antum merasa paling puas kan ketka cepet-cepetan share postingan wallahu a'lam?" Demikian tanya kritis Wahyu atas fenomena kiai posting broadcast entah berantah. [dutaislam.com/ab]
