Ulil Abshar Abdalla: Ngaji Ihya' Bisa Menjaga Islam Moderat di Indonesia
Cari Berita

Advertisement

Ulil Abshar Abdalla: Ngaji Ihya' Bisa Menjaga Islam Moderat di Indonesia

Duta Islam #02
Minggu, 22 Juli 2018
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
KH Ulil Abshar Abdalla (Gus Ulil) saat ngaji Ihya' di komplek Pesantren Hasyim Asyari Bangsri Jepara, Jumat (20/07/2018).
DutaIslam.Com - KH Ulil Abshar Abdalla (Gus Ulil), pengasuh ngaji Kopdar Ihya' Ulumiddin saat hadir di Pesantren Hasyim Asyari Bangsri Jepara, Jumat (20/07/2018) malam menyatakan bahwa ngaji Ihya' merupakan wasilah untuk menjaga Islam moderat di Indonesia.

"Ngaji Ihya' bisa menjaga Islam moderat di Indonesia. Kitab ini terbukti telah dikaji di berbagai negara selama berabad-abad," kata Gus Ulil di Rumah Joglo, kediaman KH Nuruddin Amin, kompleks pesantren Hasyim Asyari ini.

“Kita harus bangga menjadi bagian dari Islam yang sudah berabad-abad ngaji Ihya'. Dan yang ngaji tidak hanya di Jawa tapi di seluruh dunia,” imbuhnya menegaskan.

Suami dari Ienas Tsuroiya yang malam itu mendaras bab fadilah khusnul khuluk (akhlak terpuji) dan suul khuluk (akhlak tercela) menambahkan lahirnya kitab Ihya' karya Imam Ghazali di era Daulat Abbasiyah.

Dipaparkannya di era Abbasiyah tersebut hendak merevolusi Daulat Umawiyah,”semangat agamanya membara tetapi esensinya kosong,” jelasnya kepada hadirin.

Nah, masih menurut menantu dari KH Mustofa Bisri sang Imam dalam keadaan stres (galau, red.). Alhasil Ghazali yang saat itu masih menjabat kepala madrasah Nizamiyah harus melakukan tindakan revolusioner dengan meninggalkan Bagdad.

Sang hujjatul Islam yang berusia sekira 46 tahun melakukan uzlah di Syam, Baitul Maqdis maupun di lokasi yang lain sebagai respon kepada masyarakat Bagdad yang spiritualnya sedang tidak beres. Sehingga kitab tersebut dinamakan Ihya' Ulumiddin, menghidupkan agama-agama.

Dalam kopdar yang dihadiri Dandim Jepara, pengurus PCNU, Banom, Lembaga dan MWCNU Bangsri itu, perwakilan Lakpesdam PCNU Jepara, Kunjariyanto mengemukakan bahwasanya realitas di medsos sekarang ini dipenuhi dengan caci maki dan hinaan yang tiada henti.

Sehingga dengan ngaji merupakan filter untuk menata hati menjadi baik. “Tujuan kegiatan ini selain untuk wahana silaturrahim juga agar kita semakin tercerahkan,” terangnya mewakili ketua Lakpesdam PCNU Jepara.

Sahibul bait, pengasuh Pesantren Hasyim Asyari, Hj. Hindun Anisah berharap dengan kopdar tersebut bisa bermanfaat untuk warga NU Jepara khususnya dan umumnya bangsa Indonesia. [dutaislam.com/ip/gg]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB