Ulama Irak: RI Bisa Jadi Model, Saya Merasa Damai dan Aman di Sini
Cari Berita

Advertisement

Ulama Irak: RI Bisa Jadi Model, Saya Merasa Damai dan Aman di Sini

Duta Islam #02
Sabtu, 28 Juli 2018
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Imam Besar Masjid Abdul Qodir Jailani di Baghdad, Irak, Anas Mahmoud Khalaf. (Foto: Detik)
DutaIslam.Com - Imam Besar Masjid Abdul Qodir Jailani di Baghdad, Irak, Anas Mahmoud Khalaf, memuji Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Anas menyebut Indonesia bisa menjadi model penerapan moderasi Islam.

"Tentang Islam di Indonesia bahwa saya melihat Islam di Indonesia tegak dan berjaya. Indonesia itu bisa menjadi model penegakan moderasi Islam karena Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. Kita melihat di Indonesia aman dan damai dan stabil," kata Anas saat menghadiri Konferensi Ulama Internasional di Islamic Centre Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (27/7/2018).

Anas menyebut Islam tumbuh di Indonesia dengan situasi yang aman dan damai. Menurut dia, kondisi itulah yang tak dirasakan di sebagian negara di Timur Tengah.

"Ini yang tidak ada di negara-negara lain, di sebagian negara Timur Tengah yang dirundung oleh konflik. Kita temukan rasa aman dan damai di sini, (yang) tidak kita temukan di sebagian negara yang terlibat konflik," ujarnya.

Anas lalu bicara soal keterkaitan antara politik dan agama. Menurut dia, dua hal itu telah mempunyai ahli masing-masing.

"Saya melihat bahwa politik itu tidak bisa dipisahkan dari agama, tetapi memang masing-masing itu ahlinya dan saya berharap terutama ulama yang konsisten bergerak di masjid dan dakwah, mereka tetap mengembankan ilmu pengetahuan. Begitu juga yang berada di jalur politik. Mereka tetap berpegang teguh kepada etika dan nilai-nilai keislaman," tuturnya.

Dia lebih menyarankan ulama tetap konsisten memakmurkan masjid. Kata Anas, masjid juga tak boleh disisipi kepentingan-kepentingan yang lain.

"Tetapi saya melihat para dai terutama dapat terus menjaga masjid-masjid itu agar tetap konsisten mengembangkan dakwah dan ilmu pengetahuan dan jangan sampai masjid itu digunakan untuk kepentingan-kepentingan di luar yang merusak nilai-nilai agama," sebutnya. [dutaislam.com/knv/jbr/gg]

Teks berita sepenuhnya dari: Detikcom

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB