Struktur Pengurus PWNU Jateng Kedepan Harus Banyak dari Kalangan Pesantren
Cari Berita

Advertisement

Struktur Pengurus PWNU Jateng Kedepan Harus Banyak dari Kalangan Pesantren

Duta Islam #02
Sabtu, 07 Juli 2018
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Ketua RMI Gus Mandzur Labib (berkacamata) bersama Gus Imam Baehaqi dan peserta Konferwil PWNU Jateng.
DutaIslam.Com - Struktur Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Tengah (PWNU) Jateng harus banyak diisi dari kalangan pesantren. Yakni harus didominasi para kiai, santri, atau alumni pesantren.

Jangan seperti selama ini, PWNU Jateng didominasi kalangan akademisi kampus. Para pengurusnya kebanyakan dosen perguruan tinggi. Bahkan lembaga syuriyah yang mestinya hanya untuk ulama, diisi juga oleh dosen yang bukan kiai.

Demikian disampaikan ketua Pengurus Wilayah Rabithah Maahid Islamiyah Nahdlatul Ulama Jawa Tengah (PW RMI NU) Gus Mandzur Labib kepada wartawan, di sela pelaksanaan Muskerwil PWNU Jateng di Pondok Pesantren Miftahul Huda di desa Ngroto Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan, Sabtu (07/07/2018).

Mandzur mengatakan, "NU kembali ke pesantren"  jangan hanya dijadikan slogan dan jangan hanya dimaknai harfiah yaitu melaksanakan kegiatan di pesantren, bukan di hotel. Harusnya dimaknai secara nyata dengan menempatkan para pengasuh pesanren, alumni pesantren, yakni para kiai dan santri, dalam struktur pengurus NU.

"PWNU Jawa Tengah harus banyak diisi kalangan pesantren. Jangan didominasi kalangan kampus saja," tuturnya.

Ia mengusulkan, unsur syuriyah harus benar benar hanya diisi para kyai. Karena memang syuriyah adalah wadah para ulama NU. Sedangkan yang bukan kiai, kata dia, silakan didayagunakan potensi bagusnya di lembaga lembaga fungsional atau badan badan otonom yang punya peran strategis bagi NU.

Lembaga Perekonomian NU, Lembaga Perguruan TInggi NU,  Lembaga Penanggulangan Bencana NU, dan banyak lembaga lain yang telah dimiliki NU, perlu sekali diisi kader kader profesional dan akademisi. Mereka cocok dan perlu didorong untuk menggerakkan lembaga lembaga NU maupun banomnya.

"Sangat bagus apabila NU, khususnya PWNU Jawa Tengah, bisa mendayagunakan para dosen dan kaum akademisi untuk mengisi lembaga lembaga yang ada di NU atau menjadi penggerak di badan badan otonom semacam Pergunu, ISNU, dan lainnya," harap Mandzur diamini para pengurus cabang RMI yang duduk bersamanya. [dutaislam.com/ichwan/gg]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB