![]() |
Makam Mbah Topo Sentani Karangkebagusan Jepara Kota yang sedang dibangun, Ahad (22/08/2018). Foto: Dutaislam.com |
Masyarakat sekitar menyebut makam itu sebagai Makam Mbah Topo Sentani, berjarak 50 meter dari makam Kiai Raden Kebagusan. Menurut Mujiyono, pelaksana pembangunan makam, Mbah Topo sentono adalah makam wali tertua di Desa Karangkebagusan, Jepara.
"Dulu makam sempat dibangun, tapi ambruk terus karena Mbah Topo sendiri waktu itu beliau belum mau kami membangun makamnya," tutur Mujiyono di lokasi makam, Ahad (22/07/2018) sore.
Selain itu, makam baru mulai dibangun sejak empat bulan terakhir karena tanah makam yang berada di tengah sawah itu sudah diwakafkan khusus untuk makam Mbah Topo.
Mengenai identitas asli Mbah Topo Sentani, Mujiyono mengaku sudah menyimpan nama. Awalnya ia tidak berani mengungkapkan nama aslinya. Tapi setelah didesak, nama Mbah Topo yang diberikan kepada Dutaislam.com adalah Ki Ageng Natas Angin.
"InsyaAllah beliau seorang raja Brawijaya zaman Majapahit yang menyamar jadi petani desa di Karangkebagusan zaman itu," terang Mujiyono, didampingi Shodiq, pria yang selalu ziarah ke makam itu.
![]() |
Sumur Joyotundho yang ada di sebelah makam Mbah Topo, Jepara. Foto: Dutaislam.com |
Menurut keterangan Habib Malik yang biasa ziarah ke makam tersebut, Mbah Topo Sentani adalah sosok waliyullah yang sejak datang ke Karangkebagusan memiliki tugas khusus melindungi masyarakat dari pagebluk, yang dulu, -saking parahnya,- mengakibatkan berkurangnya warga secara drastis karena meninggal.
Faktanya, hingga saat ini, menurut warga sekitar, penduduk Desa Karangebagusan rata-rata adalah pendatang. "Hanya beberapa keluarga yang asli desa situ," terang Habib Malik, Ahad (22/07/2018) siang. [dutaislam.com/ab]
