Mbah Topo Sentani Karangkebagusan, Wali Sepuh yang Menopang Pagebluk
Cari Berita

Advertisement

Mbah Topo Sentani Karangkebagusan, Wali Sepuh yang Menopang Pagebluk

Senin, 23 Juli 2018
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Makam Mbah Topo Sentani Karangkebagusan Jepara Kota
Makam Mbah Topo Sentani Karangkebagusan Jepara Kota yang sedang dibangun, Ahad (22/08/2018). Foto: Dutaislam.com
DutaIslam.Com - Terletak di Desa Karangkebagusan, Rt. 01 Rw. 01, Kecamatan Kota, Kabupaten Jepara, ada makam tua yang baru-baru ini baru proses dibangun agar mudah dizirahi oleh masyarakat sekitar.

Masyarakat sekitar menyebut makam itu sebagai Makam Mbah Topo Sentani, berjarak 50 meter dari makam Kiai Raden Kebagusan. Menurut Mujiyono, pelaksana pembangunan makam, Mbah Topo sentono adalah makam wali tertua di Desa Karangkebagusan, Jepara.

"Dulu makam sempat dibangun, tapi ambruk terus karena Mbah Topo sendiri waktu itu beliau belum mau kami membangun makamnya," tutur Mujiyono di lokasi makam, Ahad (22/07/2018) sore.

Selain itu, makam baru mulai dibangun sejak empat bulan terakhir karena tanah makam yang berada di tengah sawah itu sudah diwakafkan khusus untuk makam Mbah Topo.

Mengenai identitas asli Mbah Topo Sentani, Mujiyono mengaku sudah menyimpan nama. Awalnya ia tidak berani mengungkapkan nama aslinya. Tapi setelah didesak, nama Mbah Topo yang diberikan kepada Dutaislam.com adalah Ki Ageng Natas Angin. 

"InsyaAllah beliau seorang raja Brawijaya zaman Majapahit yang menyamar jadi petani desa di Karangkebagusan zaman itu," terang Mujiyono, didampingi Shodiq, pria yang selalu ziarah ke makam itu.

Sumur Joyotundho yang ada di sebelah makam Mbah Topo, Jepara. Foto: Dutaislam.com
Sebagai penyebar dakwah Islam, bangunan masjid tertua yang terletak 50 meter sebelah Barat makam adalah saksi. Orang-orang sekitar menyebut masjid yang dibangun Mbah Topo itu dengan sebutan "Masjid Sepayung" karena bentuk kubahnya seperti payung. Arsitekturnya yang mirip Masjid Demak itulah yang akhirnya menjadikan desa di sebelahnya dinamai "Demaan", dari akar kata Jawa: "demak-demaan" (bukan Demak sungguhan).

Menurut keterangan Habib Malik yang biasa ziarah ke makam tersebut, Mbah Topo Sentani adalah sosok waliyullah yang sejak datang ke Karangkebagusan memiliki tugas khusus melindungi masyarakat dari pagebluk, yang dulu, -saking parahnya,- mengakibatkan berkurangnya warga secara drastis karena meninggal.

Faktanya, hingga saat ini, menurut warga sekitar, penduduk Desa Karangebagusan rata-rata adalah pendatang. "Hanya beberapa keluarga yang asli desa situ," terang Habib Malik, Ahad (22/07/2018) siang. [dutaislam.com/ab]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB