 |
| Habib Luthfi, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo |
Ia mengatakan, baru pertama kali HUT Polri diadakan dan dirayakan oleh masyarakat dalam hal ini diprakarsai Habib Luthfi. "Kami datang atas undangan untuk merayakan HUT Polri, dan baru kali ini HUT diadakan oleh santri dan masyarakat," kata Tito, sebagaimana dilansir NU Online.
Dalam kesempatan tersebut, turut disinggungnya, terkait kasus radikalisme yang sempat mencuat beberapa pekan terakhir di wilayah Jateng dan daerah lainya.
"Intinya adalah Polri kini tidak akan menunggu ada aksi terorisme dan akan langsung bertindak sebelum aksi dilakukan oleh pelaku. Untuk itu kegiatan mempersatukan umat seperti ini sangat penting untuk menangkal tindakan terorisme," jelas Tito.
Habib Luthfi mengaku sengaja mengundang Kapolri karena ingin menyatukan Polri TNI dan para ulama guna menguatkan NKRI. Ia menjelaskan betapa pentingnya kesatuan dalam mewujudkan NKRI, karena Indonesia rawan perpecahan.
"Kami yakin jika HUT Polri Ke-72 dimaknai dengan persatuan, bangsa ini akan tenang tanpa perpecahan. Dan kebersamaan kali ini merupakan benteng ketahanan, jika ada yang mengganggu TNI Polri berarti harus berhadapan dengan rakyat juga," kata Habib Luthfi yang juga Rais Aam Jam'iyyah Ahlit Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyyah (Jatman) ini.
Hadir dalam kesempatan tersebut ribuan santri, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono beserta jajarannya, Walikota dan Bupati dan forkopimda Kota/Kabupaten Pekalongan serta jajaran TNI turut meramaikan acara tersebut. [dutaislam.com/gg]
