Teroris Jadi Kuat Karena 5 Hal ini, Waspadai, Jangan Percaya Propagandanya
Cari Berita

Advertisement

Teroris Jadi Kuat Karena 5 Hal ini, Waspadai, Jangan Percaya Propagandanya

Duta Islam #03
Kamis, 10 Mei 2018
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Penjagaan ketat dilakukan petugas setelah kerusuhan terjadi di Rutan Mako Brimob Depok. Foto: Istimewa.
DutaIslam.Com – Aksi teror yang dilakukan para teroris tidak berkesudahan meski sejumlah pelaku teror telah ditangkap petugas. Bahkan disatu sisi mereka tampak kuat dan terus menebar teror. Masyarakat perlu terus waspada dan tidak mudah percaya terhadap propaganda yang mereka lakukan.

Menurut intelektual muda NU Mummad Guntur Romli, teroris akan kuat setidaknya karena lima hal. Pertama, mereka memegang senjata dan merakit bom kemudian menyerang aparat keamanan. Kedua, adanya sekelompok orang yang mengaku ulama dan berperan memberi fatwa untuk mengesahkan aksi terornya.

Kemudian, ketiga, lanjut Guntur, adanya donatur-donatur yang mendanai aksi kelompok teroris. Keempat, kelompok teroris melakukan propaganda di media sosial untuk mendapat pembelaan. Dan yang terakhir, kelima, adanya dukungan dari tokoh-tokoh politik. Tokoh politik yang mendukung gerakan teroris ini, disebut Guntur Romli, sebagai tokoh yang dungu.

“Teroris kuat krn: 1) Ada personil-personil yang pegang senjata, rakit bom dan menyerang aparat keamanan, 2) ada yang ngaku ulama yang kasi fatwa untuk legitimasi aksi mereka, 3) ada donatur-donatur, 4) pasukan di medsos yang propaganda dan bela mereka, 5) ada dukungan politik dari politisi-politisi dan tokoh-tokoh dungu,” tulis Guntur Romli di akun Twitternya, Kamis (10/05/2018).


Belakangan, masyarakat Indonesia dihebohkan insiden keributan yang melibatkan napi teroris dengan petugas keamaan di Mako Brimob, Depok. Akibat insiden itu, aparat tewas karena dibunuh secara biadab.

Guntur Romli mengecam kebiadaban mereka terhadap para petugas kepolisian. Mereka sama sekali tidak merepresentasikan Islam. Sebaliknya, mereka tak ubahnya seperti binatang buas.



“Penyiksaan dan Penganiayaan Para Napi Teroris terhadap Iptu Polwan Sulastri, kebiadaban para Napi Teroris yang sadis,” ucap Guntur menggunakan istilah yang dipakai Denny Siregar. [dutaislam.com/pin]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB