![]() |
Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas. (Foto: Istimewa) |
"Saya berharap penghentian itu bukan karena intervensi atau tekanan dari siapa pun. Karena jika itu yang menjadi sebab penghentian, akan menjadi preseden buruk bagi penegakan hukum di Indonesia," kata Gus Yaqut sebagaimana dilansir CNNIndonesia, Jum'at (04/05/2018).
Menurutnya, intervensi dalam penegakan hukum hanya akan membuat masyarakat tidak percaya dengan aparat penegak hukum. Jika terbukti ada intervensi, Yaqut menyatakan, Ansor akan mengambil sikap.
"Tentu akan membuat Ansor dan masyarakat distrust kepada aparat penegak hukum, kehilangan harapan atas penegakan hukum," katanya.
Gus Yaqut juga menyatakan, pihaknya bakal mendatangi kepolisian untuk mencari tahu alasan penghentian kasus yang menjerat Rizieq Shihab oleh Polda Jawa Barat.
Polda Jabar menghentikan kasus penodaan Pancasila dengan tersangka Rizieq Shihab lantaran menyimpulkan perbuatan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) itu bukan termasuk tindak pidana.
"Kami akan tanyakan ke kepolisian alasan penghentian kasus yang sebenarnya," ujar Gus Yaqut. [dutaislam.com/gg]
Source: CNN Indonesia
