![]() |
Intimidasi di CFD oleh Kelompok #GantiPresiden2019. Foto: Istimewa. |
Ketua Umum Pusat GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas sebagaimana dilansir Dutaislam.com dari Tempo.Co mengecam tindakan intimidasi tersebut.
“Boleh saja orang kampanye ganti presiden, tapi lakukan dengan cara yang baik, bukan cara intimidasi seperti kemarin,” ujar Gus Yaqut.
Gus Yaqut mengatakan, tanda-tanda terjadinya tindakan demikian sudah lama muncul. Gus Yaqut melihat gejala ini pada aktivitas masyarakat di media sosial. Menurutnya, masyarakat kini sudah terbelah. Hanya tinggal tunggu pintu masuk terjadinya konflik horizontal.
Sebab itu, masih berdasarkan rilis Tempo, Gus Yaqut meminta pemerintah bergerak cepat mencegah potensi konflik terjadi. Pihaknya juga telah mengarahkan anggota GP Ansor agar tetap tenang dan tidak buru-buru menghakimi dan dapat melihat persoalannya secara utuh.
Ansor juga siap memberikan bantuan kepada korban intimidasi.
Sementara itu, salah satu korban intimidasi Susi Ferawati telah menceritakan insiden intimidasi yang dialaminya di CFD Bundaran HI 29 April 2018 tersebut. Susi menyebut dirinya hanya berniat jalan santai. Sebaliknya, tak ada niat mengganggu kelompok pemakai kaos hastag #2019GantiPresiden.
Susi yang mengenakan kaos #DiaSibukKerja awalnya hanya berjalan bersama rombongan dari Monas ke Bundaran HI. Di perjalanan, putra Susi ingin ke toilet. Susi lalu mengantar anaknya ke toilet di Hotel Pullman.
Saat keluar, rombongan telah berpencar. Akhirnya Susi bersama anaknya jalan santai dan terpisah dari rombongan. Kemudian dia berfoto dengan anak dan teman-temannya di CFD. Tiba-tiba dia dihadang sekelompok orang yang memakai kaus #2019GantiPresiden di dekat Hotel Kempinski.
"Saat itulah saya dihadang di depan Kempinski itu sama orang-orang pakai kaos #2019GantiPresiden itu, ada ibu-ibu juga yang berjilbab, ditanyalah, diolok-oloklah, olok-oloknya tahu kan, cebonglah, apa," ujar Susi di Mapolda Metro Jaya, Senin(30/4/2018) sebagaimana dilansir Detik.com.
Susi membenarkan dirinya mendapatkan intimidasi dari kelompok tersebut. Bahkan dia sempat disebut 'babu'.
"'Bayar Bu ya, nasi bungkus ya, nasi bungkus nasi bungkus. Dasar nggak punya duit.' Karena kita make kaus tagline 'dia sibuk kerja', kita dikatain, 'Dasar lu kerja mulu lu kayak babu," ujar Susi.
Selain itu, Susi menyebut ada salah seorang pria yang memicu keributan itu. Dia bahkan meneriaki Susi dengan kata-kata yang tidak pantas. Susi dianggap begok. [dutaislam.com/pin]
Baca: Sempat Dikabarkan Seru, Massa #Ganti Presiden2019 Intimidasi Massa Lain di CFD: Muslim Apa Kalian!
