Geger, Guru Besar ITS Terduga Afiliasi HTI Samakan Kata “Ijazah” dan “Mukjizat”
Cari Berita

Advertisement

Geger, Guru Besar ITS Terduga Afiliasi HTI Samakan Kata “Ijazah” dan “Mukjizat”

Duta Islam #03
Rabu, 09 Mei 2018
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Geger Guru Besa ITS samakan "Ijazah" dan "Mukjizat".
DutaIslam.Com – Guru Besar ITS Surabaya Daniel M Rosyid kembali bikin geger jagat media sosial. Setelah sebelumnya diduga berafiliasi HTI karena mendukung HTI, guru besar yang tidak paham Bahasa Arab namun “sok-sok an” bicara agama dan membela HTI.

Baca: Menghawatirkan, Viral Tokoh HTI Kampus ITS Mulai Dosen, Kaprodi, hingga Guru Besar

Daniel dianggap tidak bisa membedakan “ijazah” dan “mu’jizat”. Daniel menyebut kata “ijazah” memiliki akar kata yang sama dengan mu’jizat. Hal ini ia ungkapankan dalam sebuah tulisannya berjudul “Meme Pembubaran HTI” yang tayang di Jawa Pos, Rabu (09/05/2018).

Daniel bilang bahwa kata “Ijazah” sama dengan kata “Mukjizat”. Ia pun berkesimpulan bahwa sarjana yang dididiknya dan mendapat ijazah bisa membuat banyak mukjizat di masyarakat.

“Saya sudah lama berkeyakinan bahwa universitas adalah lembaga yang istimewa karena memberikan gelar sarjana bahkan doktor. Lembaga lain tidak punya hak semacam itu. Gelar itu disebutkan ijazah. Ijazah ini kosa kata Arab yang memilik akar kata yang sama dengan mukjizat. Setiap sarjana yang kami didik di ITS diharapkan dapat membuat banyak mukjizat bagi masyarakatnya,” tulis Daniel.

Baca: ITS Bentuk Tim Investigasi, Tiga Dosen ITS Terduga Berafiliasi HTI Akan Diganjar Jika Terbukti Bersalah

Penyamaan dua kata tersebut mendapat respon dari masyarakat di dunia maya. Salah satunya dari  Rois Syuriah PCI NU Australia New-Zeland Nadirsyah Hosen.

“Ini klarifkasi Guru Besar ITS yg meme nya beredar luas.  Beliau Profesor bidang Teknologi Kelautan. Sayangnya, beliau bilang ijazah dan mukjizat memiliki akar kata yg sama dlm bahasa Arab. Mari kita tanya yg ahli bahasa Arab: apa benar اجازة dan معجزة itu dari kata yg sama?” tulis Gus Nadir di akun Twitternya.



"Gaya kemeruh sang prof di bidang agama yg jauh dari keahliannya memiliki pattern yg serupa dg sejumlah orang dari golongan muslim tertentu ..." tulis akun  bernama A Fatih Syuhud.



Akun bernama Pasca H Winanda bermaksud membela dengan mengatakan kesalagan kecil. Namun, langsung dibantah oleh akun bernama Hardi Ahmad.

"Kesalahan kecil? Wah bahaya Pak, kalau berpendapat kalau ini kesalahan kecil. Astaghfirullaah. Beliau dianggap guru besar (bukan agama), kalau membahas yang begitu mbok tanya ahlinya. Persis kalau Gus @na_dirs membahas tentang kelautan dan fatal bahasannya karena bukan disiplinnya. Maaf," tulis Hadi.



Bagaimana sebenarnya?

Kedua kata tersebut memang kosakata bahasa Arab yang diserap ke dalam bahasa Indonesia. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ijazah maknanya ‘surat tanda tamat belajar; sijil’; dan ‘izin yang diberikan oleh guru kepada muridnya untuk mengajarkan ilmu yang diperoleh si murid dari gurunya’. Sedangkan kata mukjizat dalam KBBI maknanya kejadian (peristiwa) ajaib yang sukar dijangkau oleh kemampuan akal manusia’.

Kata mu’jizah berasal dari akar kata ‘a-j-z (عجز). Menurut Ibn Faris memiliki dua makna etimologis; (1) lemah dan (2) bagian akhir. Makna etimologis kata mu’jizah (معجزة) kembali pada makna yang pertama. Karena mu’jizah (معجزة) merupakan bentuk derivasi dari a’jaza (أعجز) yang berarti ‘melemahkan’.

Kata ijazah dalam KBBI menyerap kata bahasa Arab ijāzah (إجازة). Kata bahasa Arab ini berasal dari akar j-w-z (جوز). Menurut Ibn Faris, akar kata tersebut memiliki tiga makna etimologis; (1) memotong; (2) berada di pertengahan; dan (3) berjalan. Menurut Ibn Faris, kata ijāzah masuk dalam kategori makna etimologis yang ketiga. Ibn Faris menafsirkan kata ajāza (أجاز), bentuk verba dari ijāzah (إجازة), dengan nafadza (نفذ) yang berarti ‘memberikan jalan’ (Kamus Maqayisul Lughah).

Sama atau beda? [dutaislam.com/pin]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB