Bela HTI, Guru Besar ITS: NU dan Muhammadiyah Diam Seribu Bahasa Disibukkan Kebesarannya
Cari Berita

Advertisement

Bela HTI, Guru Besar ITS: NU dan Muhammadiyah Diam Seribu Bahasa Disibukkan Kebesarannya

Duta Islam #03
Selasa, 08 Mei 2018
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Daniel M Rosyid, Guru Besar ITS. Foto: Istimewa
DutaIslam.Com – Viral sejumlah punggawa Institute Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya disebut-sebut mendukung Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) direspon keras sejumlah pihak khususnya masyarakat pro Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). HTI sebagai gerakan politik berbungkus ormas dinilai mengancam ketuhan NKRI. Tidak seharusnya mereka bercokol di Indonesia. Apalagi sampai menempati pos-pos penting seperti perguruan tinggi seperti ITS atau perguruan tinggi lain di Indoensia.

Berdasarkan penelusuran, Cyber Dutaislam.com menemukan salah satu tulisan Guru Besar ITS Daniel M Rosyid. Tulisan itu berjudul “Membaca (langkah) Pembuaran HTI” yang dimuat media online cakrawarta.com tertanggal 9 Mei 2017. Isinya menyikapi langkah pemerintah membubarkan HTI. Melalui tulisan itu Daniel mengkritik pemerintah dan sebaliknya mendukung HTI.

Bahkan Ormas NU dan Mumamadiyah juga disemprot oleh Guru Besar Daniel. Dia menganggap bahwa NU dan Muhammadiyah selaku Ormas besar di Indoensia diam seribu bahasa mengenai masalah kebangsaan, terutama mengenai yang disebutnya kooptasi multinasional kapitalistik.

“Adalah HTI -ormas kecil kemarin sore- yang paling lantang menyuarakan khilafah dan mempersoalkan ketimpangan dan kesenjangan ini pada saat ormas besar mapan seperti NU dan Muhammadiyah diam seribu bahasa disibukkan oleh rutinitas kebesarannya,” katanya medukung HTI dengan mendiskreditkan peran NU dan Muhamamadiyah selama ini.


Daniel kemudian melanjutkan kalimatnya dengan menyebut adanya kedzaliman:

“Arsitektur legal -lahir sejak era Reformasi- yang mengatur berbagai organisasi di negeri ini cenderung menempatkan lembaga-lembaga mandiri yang diorganisasikan oleh masyarakat berseberangan dengan kekuasaan. Padahal kekuasaan yang dipegang oleh mereka yang dikooptasi oleh korporasi multinasional dan sistem ekonomi kapitalistik adalah resep bagi tirani dan kedzaliman,” katanya. [dutaislam.com/pin]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB