Bantahan untuk Ustad Anyaran Keminter, Imam Masjidil Haram: Rasulullah Junjung Nasionalisme
Cari Berita

Advertisement

Bantahan untuk Ustad Anyaran Keminter, Imam Masjidil Haram: Rasulullah Junjung Nasionalisme

Duta Islam #03
Jumat, 04 Mei 2018
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Imam Masjidil Haram Syekh Sholeh bin Abdullah bin Humaid bersama Ketum PBNU Said Aqil Siraj. Foto: Istimewa.
DutaIslam.Com – Belum lama ini publik sempat digegerkan ungkapan salah seorang ustadz anyaran namun keminter yang menyatakan nasionalisme tak ada dalilnya. Ustadz itupun mengaku talak dengan nasionalisme. Bahkan ia mencoba terus menerus menghasud pengikutnya untuk sepaham dengan dengannya.

Benarkah nasionalisme tak ada dalilnya?

Menurut Imam Masjidil Haram Syekh Sholeh bin Abdullah bin Humaid, sikap nasionalis merupakan unsur penting dalam membangun bangsa dan agama.  Bahkan, menurutnya, Rasulullah Muhammad SAW merupakan sosok yang sangat menjunjung tinggi nilai nasionalisme. Karena itu, kecintaan Rasulullah kepada tanah kelahirannya, Makkah sangatlah besar.

“Rasulullah saat berada di Madinah pernah bersabda ‘Seandainya aku tidak diusir maka aku tidak akan pindah dari Makkah,”’ kata kata Syekh Sholeh di sela kunjungannya di Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta, Jumat (04/05/2018) siang.

Sebagai bentuk kecintaan terhadap tanah airnya, Rasulullah memberi keteladanan dengan membangun masyarakat yang baik. Dalam upaya ini, menurut Sykeh Sholeh ulama memiliki peran yang sangat tinggi untuk menyebarkan Islam rahmatan lil alamin.

“Menyebarkan Islam yang baik dengan kata-kata yang baik, tidak kasar, dan tidak tasyadud (berlebihan),” katanya.

Syeikh juga menyayangkan adanya kelompok Muslim yang mengajarkan ajaran ekstrem dalam Islam dan meramaikan pemberitan media massa. Sehingga ajaran kekerasan dalam agama dapat dianggap sebagai sebuah kebenaran.

Imam besar Masjidil Haram Syekh Soleh bin Abdullah bin Humaid bersama rombongan mengunjungi kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ini merupakan utusan resmi kerajaan Arab Saudi untuk PBNU. Dalam kunjungannya, Raja Salman mengajak PBNU untuk ikut menjaga islam moderat di dunia.

Sekarang pilihan terserah anda, mau ikut ustadz anyaran atau ulama[dutaislam.com/pin]

Keterangan:
Diambil dari NU Online dengan beberapa editing dari Redaksi Dutaislam.com

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB