Sindir Wahabi, KBRI Kuwait: Hijrah Lebih dari Sekedar Jenggot
Cari Berita

Advertisement

Sindir Wahabi, KBRI Kuwait: Hijrah Lebih dari Sekedar Jenggot

Duta Islam #03
Selasa, 17 April 2018
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Peringatan Isra' Mi'raj PCI NU Kwait. Foto: Dutaislam.com
DutaIslam.Com – Duta Besar Republik Indonesia untuk Negara Kuwait Tatang Budi menyindir kelompok Wahabi Indonesia yang belakangan kerap kali menggaungkan kata hijrah. Baginya, Islam tak sekadar itu. Namun, Islam adalah nilai, Islam adalah rahmat bagi semesta alam. 

“Hijrah ini, lebih identik dengan kalangan artis yang berhijab, namun setelah setahun atau dua tahun lupa lagi. Mudah sekali mengatakan hijrah. Ketika sorang pria yang tadinya tampilannya ke barat-baratan, tiba-tiba berjenggot, itu (kata mereka, Red) namanya hijrah. Baik itu sebenarnya, namun sebenarnya hijrah lebih jauh dari itu,” ungkap Tatang ketika memberi sambutan dalam peringatan Isra’ Mi’raj oleh PCI NU Kuwait, belum lama ini.

Tatang mengatakan, jika berbicara soal hijrah maka seharusnya ialah melakukan apa yang ditegaskan oleh Allah dan dipertunjukkan oleh nabi, dan tentu yang berdampak positif.

“Karena kita menyadari dan tahu Islam rahmat lilamin. Jadi bahwa Islam itu maha tinggi dan kita menyadari. Namun pertanyaannya sampai saat ini, negara Islam tidak ada yang maju menguasai media. Mengapa  di negara Islam selalu dirtontonkan kebodohan dan kemiskinan. Ini yang menjadi pertanyaan,” katanya.

“Indonesia sebagai negara muslim terbesar, ini sebagai tantangan, bahwa kita harus tanggung jawab itu. Bahwa Islam  adalah rahmat dan mahatinggi, bagaimanapun caranya,” tambah Tatang.

Tatang menegaskan, Indonesia tidak boleh seperti negara-negara yang menyatakan dirinya Republik Islam. Karena Islam adalah nilai.

“Kita menyadari bahwa ada jihad fisabilillah. Kalau kita bicara militan, maka kita harus militan. Kita yakini harus melakukan apapun. Persoalannya bagaimana kita menguasai. Ini pendekatan yang saya rasa perlu. Sekarang kita lebih banyak berteriak tapi pelaksanannya tidak,” jelasnya.

Tatang menambahkan, dunia sekarang complicated. Yang penting, bagaimana menjadi Muslim yang cerdas. Jika tidak maka akan goyah.

“Yang paling menarik perkembangan di Arab Saudi. Kita tentunya tidak terpengaruh. Sekarang sudah berubah. Jangan membuat kita goyah karena kalau kita lihat di Arab Saudi, sekarang malah wanita boleh yetir, bioskop dibuka, bahkan ada statemen wahabi salah, keliru, karena kata Raja Arab Mohammad Bin Salman, “Kamilah korban generasi”,” pungkasnya. [dutaislam.com/pin]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB