![]() |
Foto: Istimewa |
Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin dan KH Mustofa Bisri (Gus Mus) akan menjadi pembicara dalam pengajian mbah Wildan. Pengajian yang rencanyanya akan dimulai pukul 18.30 WIB itu akan berlangsung di halaman Pondok Pesantren Raudlatul Muta’alimin Jalan Habibroyo No19 Pegulon, Kendal.
Selain Menag dan Gus Mus, yang akan menjadi pembicara pengajian yaitu Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siraj. Panitia juga mengundang banyak tokoh dan alim ulama Jawa Tengah antara lain Ketua PWNU Dr Abu Hapsin, Rais Syuriah PWNU KH UbaidillahShodaqoh, Ketua Umum MUI KH Achmad Darodji, mantan Gubernur Ali Mufiz, KH Dimyati Rois Kaliwungu dan lain-lain.
Ketua Panitia Fauziah meminta maaf karena biasanya jalanan akan macet ketika pelaksanaan. ‘’Kami mohon maaf karena selama pelaksanaan pengajian, lalu lintas jalan raya menjadi agak terganggu,’’ katanya.
Fauziyah mengatakan, acara haul dimulai bakda shalat maghrib dengan pembacaan manaqib Syekh Abdul Qadir Jaelani oleh santri-santri Pondok Pesantren Raudlatul Muta’allimin, kemudian setelah shalat Isya dilanjutkan dengan pembacaan shalawat Burdah, dan tahlil.
Kemudian sambutan atas nama keluarga akan disampaikan KH Mustofa Bisri (Gus Mus). Sedangkan pembacaan riwayat hidup (manaqib) almarhum oleh alumni.
“Haul kali ini sekaligus juga memperingati wafatnya KH Ahmad Abdul Chamid dan KH Abdul Chamid,” katanya
Acara dikemas dengan tema ”Mengenang Kiai Merawat Tradisi” untuk mengenang napak tilas almaghfurlah KHM Wildan Abdulchamid yang semasa hidupnya diabdikan selama puluhan tahun sampai akhir hayatnya untuk pondok pesantren.
Gus Mus mengatatakan, sosok KHM Wildan Abdulchamid memiliki sanad keilmuan yang jelas, ittishal sampai ke Kanjeng Nabi Muhammad saw.
‘’Para kiai nusantara ini telah mewakafkan hidupnya dan mereka memandang umatnya dengan pandanganrahmat (yandzhuruna ilal ummah bi ainir rahmah), bukan malah menebar laknat,’’ katanya.
Rangkaian acara haul ke-2 Mbah Wildan akan dimulai Kamis (19/04/2018) usai shalat maghrib dengan acara khataman Al- Quran di rumah Mbah Wildan oleh para santri dan alumni Pondok Pesantren Raudlatul Muta’allimin. Dilanjutkan pada Jumat (20/04/2018) bakda shalat Ashar tahlil umum di makam Mbah Wildan.
Siapakah Mbah Wildan?
Mbah Wildan, selain mengasuh pesantren, juga dikenal aktif dalam mengajar majelis pengajian di antaranya mengajar Kitab Bulughul Marom, Kitab Ihya Ulumudin, Kitab Fathul Wahhab dan Tajridus Shorih, dan pengajian rutin ramadan tiap tahun di Masjid Agung Kendal.
Beliau juga mengasuh pengajian untuk ibu-ibu tiap Jumat usai salat subuh dan pengajian remaja putri pada Minggu pagi di kediamannya.
Kiai Wildan dikenal aktif berkhidmat dalam beberapa organisasi kemasyarakatan, antara lain Syuriah PWNU Jawa Tengah, Mustasyar PWNU Jateng, Ketua MUI Jateng, Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kendal, Ketua ICMI Kendal dan menjadi Ketua Takmir Masjid Agung Kendal sampai wafat.
Hasil karya beliau yang diwariskan untuk dipelajari saat ini adalah terjemahan kitab manaqib Syekh Abdulqodir Jailani, dengan diberi nama La-aliul Asani fi Tarjamati Lujainiddani [dutaislam.com/pin]
Keterangan:
Diolah dari tribunnews.com dan suaramerdeka.com
