CEO AMI Group Azzam Izzulhaq dan Amin Rais yang menyebut Partai Setan. Foto: Istimewa |
“Partai Setan atau Hizbus Syaithan itu parameternya sudah dijelaskan oleh Allah SWT pada QS. Al Mujaadilah, 58:19-12. Sesiapa yang mengingkari keberadaannya, artinya tak beriman pada Al Qur'an,” tulis Azzam di akun Twitternya, Selasa (17/04/2018),
Azzam juga tak sadar kalau salah tulis. Seharusnya, surat Al “Mujaadalah”, namun, olehnya ditulis “Al “Mujaadilah”.
Bahkan, Azzam menyebut orang yang tersinggung dengan istilah tersebut, dianggap setan.
“Sesiapa tersinggung dengan partai setan, berarti dia setannya. Semudah itu saja,” tulis Azzam.
Cuitan Azzam yang tidak berdasarkan keilmuan itu, mendapat kritik dari Dosen Monash University Law Shcool Australia sekaligus Rois Syuriah PCI NU Australia New Zeland Nadirsyah Hosen. Menurut Gus Nadir, Azzam telah memakai istilah di dalam Al Qur’an tanpa memahami maksudnya dalam kitab-kitab tafsir.
Selain itu, kata “hizb” dalam Al Qur’an menurut Gus Nadir tidak ada urusannya dengan politik. Apalagi Pilpres. Karena pada jaman Nabi Muhammad belum ada partai politik.
“Gimana sih mas bro @AzzamIzzulhaq ini pakai istilah Qur’an tanpa memahami penggunaan kata “Hizb” dlm al-Qur’an spt dijelaskan kitab-kitab tafsir. Jaman Nabi Muhammad belum ada parpol. Kata “hizb” di situ gak ada urusannya sama politik, apalagi pilpres. Emangnya hizbut tahrir 😋,” tulis Gus Nadir, mengomentari cuitan CEO AMI Grup tersebut.[dutaislam.com/pin]