![]() |
KH Ishom Hadziq (Gus Ishom). Foto: Istimewa |
Lalu Gus Ishom turun dari mobil dan menghampiri kakek-kakek tersebut. Langsung saja Gus Ishom mencium tangan si kakek dan mengucapkan: "Dulu Panjenengan adalah guru ngaji al-Quran saya sewaktu saya masih kecil."
Gus Ishom (KH. Ishom Hadziq Tebuireng Jombang) adalah cucu pendiri Nahdlatul 'Ulama Hadrotu syaikh Moh. Hasyim As'ary dari Ibu Nyai Khodijah. Beliau Selama puluhan tahun mondok di Lirboyo, saat usia masih dua puluhan, beliau sudah mengajar tingkat Tsanawi, sampai Aliyah Madrasah Hidayatul Mubtadi-ien (MHM) Lirboyo.
Keistimewaan Gus Ishom diluar batas teman seangkatannya, beliau tidak pernah membawa kitab ketika ngajar. Kitab sebesar Uqud al-Juman (kitab dalam bidang balaghah [sastra] ), yang demikian sulit menurut standar santri, di tangan Gus Ishom seperti di luar kepala. Anehnya, ketika ngajar, yang dibawa bukan kitab, tapi koran, majalah, dan buku-buku umum (wacana).
Beberapa kitab karya gus ishom yaitu : 1. Audhohul Bayan Fi Ma Yata’allq Bi Wadhoifir Ramadhan. 2. Miftahul Falah Fi Ahaditsin Nikah. 3. Irsyadul Mukminin. KH. Ishomudin Hadziq wafat hari sabtu, 26 Juli 2003, tepat pukul 06.30 WIB, di Tebuireng Jombang. Alfatihah... [dutaislam.com/gg]
Source: IG @serambilirboyo
