![]() |
Foto: Istomewa |
Kalau mau punya anak bermental kuat, orangtua-nya harus lebih kuat, punya anak itu jangan hanya sekedar sholeh tapi juga bermanfaat untuk umat, orang tua harus berjuang lebih ikhlas, ikhlas, ikhlas
Anak-anakmu di pondok pesantren gak akan mati karena kelaparan, gak akan bodoh karena gak ikut les ini dan itu, gak akan terbelakang karena gak pegang "gadget". Insya Allah anakmu akan dijaga langsung oleh Allah karena sebagaimana janji Allah yang akan menjaga Al Qur'an. Yakin, yakin, dan harus yakin.
Lebih baik kamu menangis karena berpisah sementara dengan anakmu untuk menuntut ilmu agama, dari pada kamu nanti "yen wes tuwo nangis karena anak-anak mu lalai urusan akhirat. Kakean mikir ndunyo, rebutan bondo, pamer rupo..lali surgo.." (kalau sudah tua menangis karena anak-anak kamu lalai terhadap urusan akhirat, kebanyakan memikirkan urusan dunia, berebut harta, pamer rupa wajah, lupa surga)
Jadi wali santri itu harus punya 5 sifat dan sikap yaitu T.I.T.I.P."
1. Tega
Harus tega… harus tega… harus tega… harus percaya kalau di pesantren anakmu itu dididik bukan dibuang. Harus tega, karena pesantren adalah medan pendidikan dan perjuangan.
2. Ikhlas
Harus ikhlas. Harus sadar kalau anakmu itu tidak akan dibiarkan terlantar. Harus ikhlas anakmu dididik, dilatih, ditempa, diurus, ditugaskan, disuruh hafalan, dan sebagainya. Kalau merasa anakmu dibuat tidak senyaman hidup dirumah, ambil anakmu serkarang juga!
3.Tawakkal
Setelah itu serahkan sama Allah. Berdoalah! Karena pesantren bukan tukang sulap, yang bisa merubah begitu saja santri-santrinya, maka berdoalah.
4.Ikhtiar
Dana dan do'a. Ini adalah kewajiban. Amanat.
5. Percaya
Percayalah bahwa anak kalian ini dibina, betul-betul Dibina. Apa yang mereka dapatkan disini (pesamtren, Red) adalah bentuk pembinaan. Jadi kalau melihat anak-anakmu diperlakukan bagaimanapun, percayalah itu adalah bentuk pembinaan. Itu adalah pendidikan.
Jadi, jangan salah paham! Jangan salah sikap! Jangan salah persepsi!
Mereka itu beribadah dengan menuntut ilmu. Mereka selalu diajarkan untuk mendoakan ibu-bapaknya. Mereka pergi untuk kembali. Bertemulah jarang-jarang agar cinta makin berkembang. [dutaislam.com/ed/pin]
