![]() |
Karikatur Tempo yang dinilai oleh FPI sebagai penghinaan terhadap Habib Rizieq Syihab. (Foto: Istimewa). |
"Massa FPI yang menggeruduk kantor kami pada Jumat lalu tersebut bermaksud memprotes kartun yang dimuat pada majalah Tempo edisi 26 Februari 2018. Mereka menganggap kartun itu menghina pendiri FPI, Rizieq Syihab, yang pergi umrah dan belum kembali ke Tanah Air setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi. Padahal gambar dan teks pada kartun itu tak langsung merujuk kepada seseorang," tulis Koran Tempo pada rubik Editorial yang bertajuk Demo FPI dan Sikap Kami, Senin (19/03/2018).
Meskipun pada waktu terjadi demo tersebut di tengah kepungan massa FPI, Tempo akhirnya meminta maaf, namun sebetulnya pihaknya tidak benar-benar meminta maaf. "Tapi Tempo tidak meminta maaf—apalagi mengaku bersalah—karena memuat kartun itu. Ihwal penilaian “salah-benar” atas kartun tersebut, Tempo menyerahkan sepenuhnya kepada Dewan Pers," lanjutnya.
Ketika itu pihaknya mengatakan, merujuk pada ketentuan Kode Etik Jurnalistik dan Undang-Undang Pers, Tempo berjanji memuat keberatan FPI sebagai hak jawab pada kesempatan pertama. Namun jawaban tersebut tidak meredakan kemarahan massa FPI. "Mereka memaksa Pemimpin Redaksi Majalah Tempo meminta maaf kepada seluruh umat Islam," katanya.
Menurutnya, permintaan FPI tersebut tidak masuk akal. "Bagaimana bisa FPI mengklaim semua umat Islam punya pandangan, sikap, dan perilaku yang sama dengan mereka," tandasnya. [dutaislam.com/gg]
