 |
| Foto: kompas.com |
Gus Mus tentu menghargai penghargaan yang diberikan bersamaan Dies Natalis ke-53 Unnes tersebut. Namun, Gus Mus menganggap penghargaan itu terlalu berlebihan. Satu sikap rendah diri yang patut dicontoh dari kiai panutan oleh kaum santri dan masyarakat luas.
Bukan karena mendapat prestasi lantas menyombongkan diri atau mengecilkan yang lain.
"Untuk Wali Kota itu (penghargaan) pas, kalau untuk saya sendiri itu lebay, " demikian komentar Gus Mus, Kamis (29/03/2018), usai menerima penghargaan tersebut.
Kebetulan juga, Walikota Semarang Hendrar Prihadi juga mendapat penghargaan karena kontribusinya menciptakan kawasan hijau di Semarang.
Rektor Unnes Faturrokhman mengatakan, penghargaan diberikan karena Gus Mus dinilai telah berkontribusi khususnya di bidang sastra.
"Gus Mus itu seorang ulama, budayawan, sastrawan. Beliau aset nasional yang (berhasil) menembus dunia, dan itu sekarang mulai jarang. Nilai yang dimiliki Gus Mus agar dilestarikan salah satunya melalui penghargaan," katanya.
Fathurrahman berharap, nilai yang dimiliki Gus Mus dapat diikuti baik masyakat di berbagai elemen.
"Biar menjadi motivasi agar diikuti sastrawan, budayawan di Indonesia,"ucapnya. [dutaislam.com/pin]
Keterangan:
Diolah dari kompas.com
