![]() |
Sejumlah warga dan tokoh masyarakat Semplung, Dukuh Seti, Pati, Rapat soal Mantan Napi Sodom AKN alias wagiman, Jumat (09/02/2018). Foto: istimewa |
Baca: Mantan Narapidana Sodomi Undang Jokowi Muktamar Jatmi, Bagaimana Kata Aktivis Anti LGBT?
Mereka juga juga mengecam tindak kekerasan seksual Wagiman. Bahkan dalam rapat yang digelar Jumat (09/02/2018) malam, warga dapat aduan dari salah satu mantan guru, ada korban Sodom baru oleh Wagiman.
"(Hasil rapat tadi malam) berusaha melanjutkan pendampingan pada kemungkinan adanya korban baru, karena ada aduan dari mantan guru yang menyatakan ada korban baru. hanya saja (pengadu) belum jelas apakah bersedia menjadi saksi korban," kata Aktivis Muda NU Faisullisan kepada Dutaislam.com, Sabtu (10/02/2018) malam.
Faisullisan tak menyebut jelas identitas pengadu, juga identitas korban baru oleh Wagiman.
Berdasarkan hasil rapat, Faisul mengatakan, pihaknya bersama sejumlah warga dan tokoh masyarakat Dukuh Seti akan memperluas dukungan, kampanye dan sosialisasi pada segenap masyarakat agar peristiwa serupa tidak terulang. Terutama pada orang yang memiliki potensi dan sumberdaya besar melakukan hal itu.
"Akan memperluas dukungan, kampanye dan sosialisasi pada segenap masyarakat, ormas, LSM dan lembaga kemasyarakatan di Pati, Jawa Tengah dan Nasional, akan pentingnya selalu mencermati residivis pelaku kekerasan pada anak, agar tidak mengulang kembali perbuatannya," katanya.
Masih berdasarkan hasil rapat, lanjut Faisul, warga merasa prihatin kepada pihak istana yang dinilai kurang sensitif pada perasaan anak-anak adan keluarga korban sodomi yang dilakukan Wagiman. Yakni setelah beredar foto Wagiman diterima di istana kepresidenan secara resmi.
Warga juga mempertanyakan sensitivitas presiden pada tindakan kekerasan seks pada anak setelah kejadian yang menimpa Wagiman.
Namun demikian, saat ini warga punya keyakinan bahwa presiden tidak akan hadir dalam acara Muktamar Jatmi yang rencananya digelar Maret 2018 mendatang.
"Belum yakin, presiden akan datangi undangan di rumah mantan narapidana sodomi," jelas Faisul [dutaislam.com/pin]
